2.000 Kursi Disiapkan, Acara Bersama Tutut Soeharto Batal
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Sekitar 2.000 kursi telah disiapkan untuk acara silaturahmi ekodaya yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Siti Hardiyanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut Soeharto, di Gedung Tri Bhakti, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/2/2019). Namun, hingga pukul 12.00, Tutut tidak juga hadir. Sekitar pukul 12.10, pihak panitia masih mengatakan, Tutut akan segera datang, namun sekitar pukul 12.35, acara dipastikan batal, dan diganti dengan pertemuan singkat di lobby Grand Artos Hotel and Convention di Kabupaten Magelang.
Silaturahmi ekodaya bermakna sebagai silaturahmi ekonomi dan budaya, yaitu tamu-tamu yang diundang adalah kalangan petani dan pelaku UMKM.
Acara silaturahmi ini sekaligus juga menjadi ajang kampanye yang diselenggarakan oleh DPD Partai Berkarya Kota Magelang.
Berdasarkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) kampanye yang diterima Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Magelang, acara silaturahmi sekaligus kampanye tersebut diselenggarakan mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00.
“Jika memang yang bersangkutan (Tutut Soeharto) tetap datang dan melakukan orasi setelah pukul 12.00, maka orasi tersebut termasuk sebagai salah satu bentuk pelanggaran kampanye,” ujar Ketua Bawaslu Kota Magelang Endang Sri Rahayu.
Batalnya kedatangan Tutut yang baru terkonfirmasi di menit-menit terakhir, sempat membuat gelisah sejumlah pihak. Sulami, karyawan Gedung Tri Bhakti, mengatakan, sebelumnya, sesuai dengan pemesanan yang diterima, pihaknya telah menyiapkan 2.000 kursi. Namun, Minggu pagi sekitar pukul 09.00, dia menerima telepon panitia, yang meminta agar kursi yang tersedia dikurangi sebanyak 500 kursi. Belakangan, sekitar pukul 11.00, dia pun kembali ditelepon oleh panitia acara yang meminta agar semua kursi yang telah disiapkan, segera dibongkar.
Namun, menyikapi kondisi yang terus berubah tersebut, dia pun terus menunggu, hingga acara benar-benar dipastikan batal, sekitar pukul 12.35.
“Hingga siang sekitar pukul 12.00 saja, jumlah kursi yang akhirnya kembali disiapkan untuk tamu undangan yang datang, kurang dari 50 kursi,” ujarnya.
Sulami mengatakan, sejak awal, dia sangsi acara tersebut terselenggara, karena sekitar pukul 09.00, gedung dan area parkir Tri Bhakti masih kosong.
Acara silaturahmi tersebut akhirnya hanya diisi oleh acara perkenalan Milasari sebagai caleg DPR-RI dari Partai Berkarya, dan program-program kerjanya. Paparan dari Milasari dan dialognya bersama puluhan tamu undangan yang hadir, hanya berlangsung sekitar setengah jam.
Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Kabupaten Magelang, Sri Sunarti, mengatakan, dari DPD Partai Berkarya Kabupaten Magelang, hanya empat orang yang hadir di acara silaturahmi tersebut.
“Kami menerima pemberitahuan perihal acara ini mendadak di Minggu pagi,” ujarnya.
Ny Supri, salah seorang simpatisan Partai Berkarya, mengatakan, dirinya juga menerima undangan mendadak, Minggu pagi sekitar pukul 09.30.
“Saya langsung buru-buru kemari (Gedung Tri Bhakti) bersama teman-teman,” ujarnya. Ny Supri juga diundang dalam kapasitasnya sebagai pelaku usaha, pemilik salah satu toko kelontong di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Ketua Panitia Penyelenggara Acara Silaturahmi Ekodaya, Milasari Kusumo Anggraini, mengatakan, sedikitnya peserta yang hadir terjadi karena adanya salah paham dalam penyampaian undangan, sebagian tamu undangan akhirnya memahami bahwa acara diselenggarakan mulai jam 12.00. Namun, menurut Milasari, pihaknya pun tidak bisa menunggu terlalu lama, karena Tutut bersama rombongan, dijadwalkan mengikuti acara lain di Kabupaten Purworejo.
Milasari mengatakan, dia sebenarnya hanya mengundang sekitar 300 orang. Namun, karena gedung terdekat dengan hotel tempat Tutut menginap adalah gedung Tri Bhakti, dia terpaksa memakai gedung tersebut, yang sebenarnya berkapasitas 8.000-10.000 orang.
Di Grand Artos Hotel and Convenstion, Tutut hanya bertegur sapa dan berswafoto dengan para tamu undangan, kemudian bergegas pergi menuju mobil yang akan mengantarkannya ke Kabupaten Purworejo.
Saat ditemui di sela-sela para tamu, Tutut pun tidak mengatakan bahwa acara di Magelang adalah acara kampanye.
“Ini adalah acara silaturahmi. Kampanye atau tidak silahkan ditafsirkan oleh masing-masing pribadi,” ujarnya.