BANDUNG, KOMPAS — Potensi longsor di Jawa Barat masih tinggi. Musim hujan yang diprediksi terjadi hingga Mei 2019 rentan memicu gerakan tanah di kawasan perbukitan, bertebing, dan gawir.
Dalam sepekan terakhir, longsor menerjang sejumlah daerah di Jabar, antara lain Kabupaten Bandung, Ciamis, dan Sumedang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Tebing setinggi sekitar 20 meter di Kampung Babakan, Desa Mekarsari, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, longsor, Kamis (14/2/2019) pukul 20.00. Material longsor setinggi 2 meter menutup jalan sehingga akses menuju Pangalengan tidak dapat dilalui kendaraan.
”Longsor dipicu hujan lebat yang mengguyur kawasan itu. Saat ini jalan sudah dapat dilalui dan petugas masih membersihkan material longsor,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Sudrajat, Jumat.
Pembersihan jalan dari material longsor melibatkan BPBD Kabupaten Bandung, Musyawarah Pimpinan Kecamatan Pasirjambu, dan warga setempat. Tiga mobil pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membersihkan jalan dari material longsor.
Longsor juga menerjang Kampung Kebon Kai, Desa Mekarsari, Kamis malam. Material longsor dari tebing setinggi 3 meter menimpa rumah warga bernama Nana (50).
Longsor dipicu hujan lebat yang mengguyur kawasan itu. Saat ini jalan sudah dapat dilalui.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bogor Hadi Saputra mengatakan, curah hujan di Pasirjambu, Kamis, 14 Februari, mencapai 35 milimeter (mm) per hari. Dua hari sebelumnya, curah hujan di kawasan itu 10,5 mm per hari.
Sebelumnya, longsor menerjang Kecamatan Panawangan, Ciamis, Senin (11/2/2019). Bencana itu mengancam tiga rumah warga karena berada di sekitar lokasi longsor.
Longsor juga terjadi di Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Sabtu (9/2/2019) malam. Material longsor menutup jalan sepanjang 10 meter sehingga sempat tidak dapat dilalui kendaraan. Jalan tersebut menghubungkan Desa Cimanintin dan Desa Cipeundeuy.
Longsor di Ciamis dan Sumedang juga didahului hujan lebat. Musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga tiga bulan ke depan patut diwaspadai memicu longsor di lokasi lainnya. Sebab, wilayah Jabar terdapat banyak pegunungan, perbukitan, tebing, dan gawir.
Menurut peta potensi gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, pada Februari 2019, kawasan Pasirjambu, Panawangan, dan Jatinunggal memiliki potensi menengah hingga tinggi. Artinya, pada zona itu berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor saat curah hujan tinggi. Gerakan tanah lama pun dapat aktif kembali.
Daerah potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi di Jabar menyebar di 25 kabupaten/kota. Bahkan, di Kabupaten Garut, Cianjur, dan Bogor terdapat lebih dari 30 kecamatan yang berpotensi terjadi gerakan tanah.