Penumpang kereta rel listrik duduk di tangga Stasiun Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/2/2019).
TANGERANG, KOMPAS — Stasiun Cisauk di Kabupaten Tangerang, Banten, kini disebut-sebut sebagai salah satu stasiun terkeren yang ada di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kendati demikian, hal ini belum diikuti oleh kepatuhan penumpang untuk menggunakan fasilitas stasiun sebagaimana mestinya.
Tangga yang sedianya merupakan akses menuju peron malah dijadikan sebagai tempat duduk. Hal ini terjadi salah satunya karena tempat duduk yang terbatas di peron.
Itu terpantau pada Jumat (15/2/2019). Untuk menuju peron 2 bagi yang akan berangkat menuju Tanah Abang terdapat tiga akses, yaitu lift, eskalator, dan tangga.
Andi (37), salah seorang penumpang, sudah sering melihat penumpang duduk di tangga tersebut. ”Bahkan, kalau sedang ramai, ada yang sampai duduk di lantai peron,” kata Andi, yang ingin menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Andi, hal itu disebabkan oleh jumlah tempat duduk yang belum mencukupi. Baru ada tujuh tempat duduk di peron 2, yang masing-masing berkapasitas enam orang.
INSAN ALFAJRI UNTUK KOMPAS
Penumpang di Stasiun Cisauk sedang menunggu kereta yang menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019). Masa tunggu bisa mencapai 30 menit.
Petugas Stasiun Cisauk, E Tajudin, mengatakan, penumpang KRL sudah sering melaporkan hal tersebut kepada stasiun. Dia pun beberapa kali menyarankan agar penumpang tidak duduk di tangga.
Menurut Tajudin, penumpang dilarang duduk di tangga manual karena dapat mengganggu akses penumpang lain yang ingin menuju peron atau keluar stasiun. Hal itu berlaku dalam situasi ramai ataupun sepi penumpang.
”Saat kami tegur, penumpang justru lebih galak daripada saya,” katanya.
Tajudin melanjutkan, penumpang yang tidak mematuhi larangan itu beralasan mereka letih berdiri. Sementara tempat duduk yang ada sudah penuh.
Masa tunggu
Di sisi lain, kata dia, masa tunggu KRL menuju Tanah Abang cukup lama. Saat siang hari, masa tunggu mencapai 30 menit. ”Menurut saya, penumpang memang harus bersabar. Sekalipun sepanjang peron dibuat tempat duduk, tetap tak akan mencukupi jumlah penumpang,” ujarnya.
INSAN ALFAJRI UNTUK KOMPAS
Stasiun Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Berdasarkan data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Stasiun Cisauk melayani 5.500 penumpang setiap hari. Stasiun tersebut melayani 132 perjalanan menuju Parung Panjang, Maja, Rangkasbitung, dan Tanah Abang.
Pada awal Februari, gedung baru stasiun beroperasi. Gedung ini dilengkapi dua eskalator dari sisi luar stasiun serta dua eskalator di dalam stasiun untuk menuju peron.
Terdapat empat lift prioritas untuk ibu hamil, warga lanjut usia, serta penyandang disabilitas. Lift tersebut dapat memuat satu kursi roda.
INSAN ALFAJRI UNTUK KOMPAS
Jembatan layang yang menghubungkan Stasiun Cisauk dengan Terminal Bus Intermoda Bumi Serpong Damai (BSD) dan Pasar Modern Intermoda BSD City.
Stasiun Cisauk dapat diakses dari beberapa titik. Akses pertama melalui pintu utama yang berada di sebelah utara. Di samping itu, stasiun ini juga bisa diakses dari Terminal Bus Intermoda Bumi Serpong Damai (BSD).
Terminal dan stasiun tersambung melalui jembatan layang sepanjang lebih kurang 300 meter. Jembatan layang ini juga menghubungkan stasiun dengan Pasar Modern Intermoda BSD City. (INSAN ALFAJRI)