Steve Kerr sudah memegang lima cincin jawara NBA ketika masih menjadi pemain. Ketika menjadi pelatih, tiga kali dia membawa Golden State Warriors menjadi juara NBA. Selain catatan prestasi gemilang di pentas NBA, dia dikenal ramah kepada wartawan.
Kerr (53), yang juga ayah tiga anak, tetap saja seperti manusia lain. Tingkah lakunya tidak luput dari kesalahan. Hingga Rabu (13/2/2019) waktu Amerika Serikat, dia tak mampu membendung emosi ketika pemainnya mendapat hukuman yang tidak semestinya.
Pada kondisi itu, wasit mengusirnya keluar dari lapangan pertandingan. Saat itu, dia membela pemain depan Warriors, Draymond Green, ketika timnya berlaga di Moda Center, Portland, Oregon, AS. Kehadiran Kerr di sana untuk mendampingi timnya menghadapi Portland Trail Blazers.
Kerr memprotes keras wasit ketika Green dianggap melakukan kesalahan yang mencolok atau flagrant foul atas pemain Blazers, Zach Collins. Sekalipun terlihat dengan jelas ketika Green berusaha mengeblok bola dengan cara menepuknya.
Tidak terima atas keputusan wasit, Kerr membanting papan strategi di tangannya ke lapangan. Pada saat yang sama, dia berteriak kepada para petugas. Melihat hal itu, pengawal pertandingan langsung memberikan tanda untuk mengeluarkan Kerr dari lapangan dan harus meninggalkan bangku cadangan.
Ketika itu, waktu pertandingan tersisa 3 menit 54 detik untuk keunggulan Blazers dengan skor 113-103. Setelah hukuman itu, Warriors menyerah kalah 107-129 kepada Blazers.
Berdasarkan catatan Kompas, emosi Kerr dapat meledak ketika tahu pemainnya mendapatkan hukuman tidak semestinya di sejumlah pertandingan. Hal ini tidak hanya terjadi di kandang Warriors, tetapi juga di laga tandang.
Seusai pertandingan, Draymond Green memuji pelatihnya yang menangani Warriors sejak 2014. ”Hal itu sangat luar biasa. Dia memang hebat. Saya menikmati hal ini,” tutur Green (28) kepada wartawan seusai pertandingan.
Kerr merasa terkejut ketika pengawal pertarungan memutuskan bahwa hal itu adalah suatu kesalahan yang mencolok setelah mereka menyaksikan putaran ulang hasil rekanan kejadian tersebut.
”Kami jelas akan mendapatkan penjelasan dari Liga. Sekalipun saya hanya berpikir bahwa ini adalah pelanggaran yang bagus dan keras. Kalau saya tidak salah,” ujarnya, seperti dikutip AP dan espn.com.
Walau harus menelan kekalahan, Warriors masih tetap berada di papan atas klasemen sementara Wilayah Barat setelah mengantongi 41 kemenangan dan 16 kekalahan. Tim ini masih tetap di peringkat kedua klasemen sementara NBA Wilayah Barat. Peringkat ini berada di bawah Milwaukee Bucks dengan rekor menang-kalah 43-14.
”Saya sangat senang dengan posisi kami memasuki liburan All Star ini. Karena semuanya akan memiliki kesempatan untuk menjauh sedikit. Untuk kemudian baru berlatih bersama lagi,” ucap Pelatih Terbaik NBA 2016 ini.
Salah satu momen lain yang cukup menggelikan terjadi adalah ketika Kerr marah kepada para pengadil dan langsung membuat coret-coretan di papan strateginya. Kemudian, ia memberikannya kepada Andre Iguodala, pemain terbaik (MVP) final NBA 2015.
Dengan alat itu, Iguodala memberikan instruksi kepada rekan-rekannya setelah Kerr mengambil time out (penghentian waktu pertandingan) terlebih dahulu. Kerr mengulangi aksi ini yang kemudian meminta Green untuk menyampaikan strategi tim kepada teman-temannya.
Amarah Kerr dapat berujung menang dan kalah. Saat menghadapi Phoenix Suns, Warriors bisa memenangi pertandingan. Namun, kala bertarung di Moda Center, mereka harus menyerah kalah kepada tuan rumah.
Warriors kembali berlaga menjamu Sacramento Kings pada Kamis (21/2/2019). Pada waktu yang sama, Blazers menghadapi Brooklyn Nets di Barclays Center, Brooklyn, New York.