JAKARTA, KOMPAS — Panasnya situasi politik saat ini tidak serta-merta menciptakan sekat bagi ruang kemanusiaan. Hal ini tecermin dari untaian doa para politisi Tanah Air bagi kesembuhan Ani Yudhoyono, istri presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ani Yudhoyono saat ini menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura, sejak Sabtu (9/2/2019). Ibu dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono itu mengidap penyakit kanker darah atau leukemia.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto, sebelum memulai acara deklarasi dukungan Dewan Adat Nasional, memanjatkan doa bagi kesembuhan Ibu Ani. ”Kita doakan semoga beliau lekas sembuh,” ujarnya di Kantor DPP PDI-P, Rabu (13/2/2019).
Bagi Hasto, sisi kemanusiaan tetap harus dikedepankan dalam politik Indonesia. Karena itu, pengiriman tim dokter kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo guna mengobati Ani dinilai Hasto sebagai cerminan sisi kemanusiaan yang harus dipertahankan dalam berpolitik.
Sementara itu, Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal SBY turut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi beserta pemerintah melalui video berdurasi 4 menit 23 detik.
”Pada kesempatan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah, utamanya tim dokter kepresidenan atas perhatian dan bantuan yang diberikan dalam pengobatan Ibu Ani,” ujar SBY dalam video tersebut.
Ucapan doa dan kesembuhan juga dipanjatkan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno. Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Sandi berharap Ibu Ani dapat segera pulih dan mampu beraktivitas seperti biasa.
”Tentunya kami sangat prihatin. Sangat betul-betul ikut mendoakan Ibu Ani, ibu negara kita yang ke-6. Beliau menjadi sosok inspirasi bagi kita semua,” ujarnya.
Jika tidak ada kendala, Sandi juga mengutarakan keinginannya untuk menjenguk Ani Yudhoyono di Singapura.
Terkait urusan kampanye, Sandi meminta kepada SBY untuk fokus pada pemulihan kesehatan Ibu Ani dan melupakan sejenak urusan kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden. Ia juga tidak memaksa SBY untuk tetap membantu kampanye Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Sementara bagi tubuh Partai Demokrat, Ani layaknya seorang ibu bagi para kader partai yang tidak lelah memberikan arahan dan bimbingan. ”Ibu Ani sangat dekat dengan seluruh kader dan tidak sulit untuk berkomunikasi dengan beliau. Mirip seorang ibu sesungguhnya, semua hal bisa kami bicarakan ke bu Ani,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Jansen mengatakan, Ani jatuh sakit sejak akhir Januari. Saat itu, agenda kampanye Partai Demokrat berlangsung pada 21-29 Januari 2019 di Sumatera Utara dan Aceh. Perjalanan yang ditempuh melalui jalur darat itu membuat Ani kelelahan sehingga jatuh sakit.
”Dengan kerendahan hati, kami memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk kesembuhan Ibu Ani Yudhoyono. Semoga Ibu Ani sembuh dan sehat kembali seperti sediakala dan berkumpul kembali dengan kita di Indonesia,” ujarnya. (DIONISIO DAMARA)