Laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara AS Roma melawan Porto menjadi malam tak terlupakan bagi pemain berusia 19 tahun Nicolo Zaniolo. Gelandang serang Roma itu mencetak dua gol untuk membantu klubnya mengalahkan Porto, 2-1.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ROMA, SELASA — Laga pertama babak 16 besar Liga Champions antara AS Roma dan Porto menjadi malam tak terlupakan bagi pemain remaja Nicolo Zaniolo. Gelandang serang Roma itu mencetak dua gol untuk membantu klubnya mengalahkan Porto, 2-1.
Roma menjalani laga pertama sebagai tuan rumah di Stadion Olimpico pada Rabu (13/2/2019) dini hari WIB. Dalam laga itu, pemain berusia 19 tahun, Zaniolo, menjadi pahlawan lewat gol pada menit ke-70 dan ke-76.
”Ini adalah malam yang luar biasa. Saya tidak bisa banyak berkata-kata karena tidak pernah mengharapkan hal ini bisa terjadi,” kata Zaniolo kepada Sky Sports Italia selepas laga.
Gol pertama Zaniolo diciptakan setelah mendapatkan umpan dari Edin Dzeko di kotak penalti. Zaniolo dengan tenang melesakkan bola lewat tendangan kaki kanan. Tendangannya menyusur menuju kanan gawang Iker Casillas.
Dzeko kembali berperan pada gol kedua Roma. Berawal dari serangan balik, tendangan Dzeko mengenai tiang gawang. Pantulan bola tepat jatuh di kaki Zaniolo, yang kemudian menyontek masuk bola ke gawang Porto.
Malam itu sepenuhnya menjadi milik pemuda asal Tuscany, Italia, itu. Gol tersebut merupakan pencapaian pertama kalinya di Liga Champions sejak didatangkan dari Inter Milan pada awal musim.
Zaniolo mendapatkan apresiasi dari sekitar 51.000 pendukung Roma yang hadir di Stadion Olimpico. ”Romanisti” semakin mengagumi Zaniolo setelah mereka melihatnya sebagai penerus sang legenda, Francesco Totti.
”Rasanya luar biasa bisa merayakan gol di sini. Saya tidak bisa menjelaskannya. Semoga bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya,” ucap pria jangkung setinggi 1,89 meter itu.
Kapten AS Roma, Daniele De Rossi, mengatakan tidak terkejut akan penampilan sang yunior. ”Kekuatan fisik dia memang luar biasa, dengan umur sangat muda. Dan itu dikombinasikan bersama teknik hebat. Dia sudah menjadi pemain hebat Selanjutnya, dia akan menjadi juara yang hebat,” kata pemain tim nasional Italia itu.
Belum aman
Meski mengantongi kemenangan di kandang, ”Serigala Roma” masih jauh dari aman untuk lolos ke perempat final. Pada laga kedua, di kandang Porto, mereka minimal harus menahan imbang atau menang atas tim asal Portugal itu.
”Kami memang membutuhkan hasil seri. Tetapi, kami tidak akan bertahan di kandang mereka. Kami harus mencetak gol. Kami harus bisa bermain kolektif seperti pertandingan malam ini,” kata Pelatih Roma Eusebio Di Francesco.
Di Francesco masih optimistis klubnya mampu mengulangi kesuksesan musim lalu saat menembus semifinal. Sayangnya, mereka gagal masuk ke final setelah kalah dari Liverpool dengan agregat 6-7.
Striker Adrian Lopez menjaga harapan Porto lewat gol pada menit ke-79. Dengan gol itu, Porto cukup menang 1-0 pada laga kedua untuk lolos ke babak selanjutnya.
”Sampai saat ini, peluangnya masih 50-50 untuk lolos. Gol kami membuat peluang tetap terbuka. Tetapi, saya meyakini tim kami akan lolos ke perempat final,” ucap Pelatih Porto Sérgio Conceição. (AFP)