Pebulu tangkis Indonesia mendapat hasil undian buruk di All England. Dua pasang ganda campuran yang disiapkan ke Olimpiade Tokyo 2020 harus bertemu pada babak pertama.
JAKARTA, KOMPAS—Undian turnamen yang dilakukan dengan sistem acak membuat hasilnya tak selalu sesuai keinginan. Itulah yang dihadapi pebulu tangkis Indonesia pada turnamen All England di Birmingham, Inggris, 6-10 Maret. Sebagian besar pemain bertemu lawan berat pada babak pertama, atau lawan rekan senegara.
Berdasarkan undian yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Selasa (12/2/2019), ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon langsung bertemu juara dunia 2017 Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada babak pertama.
Statistik pertemuan memperlihatkan ”Minions”, julukan ganda Indonesia, unggul 5-1. Akan tetapi, Liu/Zhang tak bisa dianggap lawan yang mudah dikalahkan. Seperti tipikal pemain ganda China, Liu/Zhang memiliki kecepatan dan pukulan yang keras.
Zhang adalah pemain ganda berpengalaman, juara dunia dan Olimpiade di dua nomor, ganda putra dan campuran. Pada dua pertemuan terakhir, yaitu putaran final Piala Thomas-Uber dan semifinal China Terbuka 2018, Kevin/Marcus harus bermain tiga gim untuk mengalahkan Liu/Zhang.
Namun, Kevin/Marcus dapat memanfaatkan peluang menurunnya penampilan Liu/Zhang pada 2018. Mereka tidak mendapatkan gelar juara, tersingkir pada babak pertama dan kedua di delapan turnamen.
Hasil undian merugikan ganda putra Indonesia karena empat dari lima pasangan berada di paruh atas undian. Selain Kevin/Marcus yang menjadi unggulan pertama, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (unggulan ke-8), Berry Angriawan/Hardianto, dan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf berada di paruh yang sama. Satu-satunya ganda Indonesia di paruh bawah adalah pasangan senior unggulan keenam, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Tantangan berat dihadapi Wahyu/Ade yang bertemu unggulan kelima, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark). Berry/Hardianto akan melawan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), yang dua kali mengalahkan mereka dari tiga pertemuan. Adapun Ko Sung-hyun/Shin Seung-chan (Korea Selatan) menjadi lawan Fajar/Rian di laga awal.
Bersiap lebih panjang
Rian, yang bersama Fajar tersingkir pada babak pertama All England dua tahun terakhir, berharap bisa tampil lebih baik dengan persiapan cukup panjang. Setelah kalah dari Kevin/Marcus pada perempat final Indonesia Masters, 22-27 Januari, Fajar/Rian langsung bersiap menuju All England.
”Turnamen terdekat, yaitu All England, menjadi fokus. Tahun lalu, kami harus bermain di Jerman dulu. Kini, persiapan lebih panjang karena langsung ke All England,” kata Rian, melalui Humas PP PBSI, Selasa.
Hasil undian yang menempatkan pemain Indonesia bertumpuk pada satu paruh juga ada pada tunggal putra. Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Tommy Sugiarto berada di paruh atas.
Pada ganda campuran, empat dari enam pasangan harus melawan rekan senegara pada pertandingan pertama. Dua di antaranya yang langsung bertemu adalah pasangan yang diprioritaskan untuk lolos ke Olimpiade, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Pemenang dari dua laga itu berpeluang bertemu rekan pelatnas lainnya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pada babak kedua. Rinov/Pitha, juara dunia yunior 2017, akan melawan Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich (Jerman) pada babak pertama.
Pertemuan sesama rekan latihan di pelatnas juga akan dijalani oleh Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami. Adapun Ronald/Annisa Saufika akan bertemu Goh Soon Huat/Jemie Lai Shevon (Malaysia) pada laga pertama.
Pada tunggal putri, dua wakil Indonesia, Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung, bertemu unggulan pada babak pertama. Fitriani melawan He Bingjiao (China/6), sedangkan Gregoria bertemu Nozomi Okuhara (Jepang/2). (IYA)