Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Sumatera, Tiga Orang Tewas
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PANGKALAN BALAI, KOMPAS — Kecelakaan maut terjadi di jalan lintas Sumatera dari Palembang menuju Jambi, tepatnya di Lubuk Karet, Kecamatan Bentung Banyuasin, Rabu (13/2/2019). Tiga orang tewas dan 10 orang luka-luka. Dalam dua minggu terakhir, sudah terjadi dua kecelakaan di kawasan tersebut.
Kepala Polres Banyuasin Ajun Komisaris Besar Yudhi Surya Markus, saat dihubungi, Rabu, mengatakan, kecelakaan melibatkan truk pengangkut kayu karet dan bus antarkota. Truk berjalan dari arah Jambi menuju Palembang, sedangkan bus melaju dari arah Palembang menuju kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.
Korban yang tewas merupakan supir truk dan dua kernet dari bus. Dugaan sementara, bus dari arah Palembang ke arah Sekayu tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Untuk itu, sopir bus akan dimintai keterangan.
Dalam pemeriksaan, lanjut Yudhi, pihaknya belum bisa menentukan berapa jumlah penumpang yang ada di dalam bus karena jumlah manifes tidak bisa ditentukan. Kemungkinan bus tersebut menaikkan dan menurunkan penumpang tidak hanya di terminal, tetapi juga di jalan.
Yudhi mengatakan, sampai saat ini korban tewas dan korban luka sudah dibawa ke RSUD Banyuasin dan Puskesmas Betung untuk diobati. Kecelakaan ini menimbulkan kemacetan panjang karena bangkai truk dan bus melintang di tengah jalan. ”Itulah sebabnya proses evakuasi harus segera dilakukan,” ucapnya.
Fokus utama setelah kecelakaan adalah membawa korban ke rumah sakit dan puskesmas terdekat serta menyingkirkan bangkai kendaraan. ”Sekarang, bus masih berada di pinggir jalan karena menunggu truk derek datang,” katanya.
Sekarang, bus masih berada di pinggir jalan karena menunggu truk derek datang.
Tikungan
Kepala Dinas Perhubungan Banyuasin Supriyadi mengatakan, kecelakaan kerap terjadi di Km 55 di jalan lintas Sumatera Palembang-Jambi. Minggu lalu, di lokasi yang hampir bersamaan juga terjadi kecelakaan yang melibatkan dua truk. Hanya saja, kecelakaan tersebut tidak merenggut korban jiwa.
Menurut dia, kondisi jalan yang sepi dan tikungan yang tajam menjadi penyebab kerapnya terjadi kecelakaan di wilayah itu. Padahal, lanjut Supriyadi, rambu di sejumlah ruas yang rawan telah dipasang untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Kondisi berbeda terjadi di jalur lintas Km 14-Km 20. Di lokasi tersebut, banyak kecelakaan terjadi karena kondisi jalan yang berlubang dan juga sempit.
Supriyadi menerangkan, karena jalur tersebut merupakan jalan nasional, perbaikan dan pelebaran jalan merupakan tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang.
Untuk tahun ini, ujar Supriyadi, BBPJN sudah menganggarkan Rp 160 miliar untuk perawatan jalan nasional di Km 14-Km 20. ”Mengingat kecelakaan kerap terjadi, perbaikan dan pelebaran jalan memang sangat diperlukan,” lanjutnya.