JAKARTA, KOMPAS – Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma’ruf Amin meminta kepada Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo untuk memaksimalkan suara dan menjaga kondusifitas posko di Solo, Jawa Tengah. Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma\'ruf Amin menargetkan perolehan suara 80 persen untuk Pemilihan Presiden 2019 di Solo maupun Jawa Tengah.
Pertemuan antara Ma’ruf dan Rudy berlangsung di Rumah Situbondo 12 Jakarta, Selasa (12/2/2019) siang. Dalam pertemuan tersebut, Rudy mengungkapkan bahwa dirinya diminta oleh Ma’ruf untuk menjaga dominasi suara Jokowi-Ma’ruf di Solo dalam Pilpres 2019.
“Beliau (Ma’ruf) minta Solo dijaga, saya siap. Yang terpenting kita bekerja, karena yel-yel Jokowi-Ma’ruf pasti menang ning nyambut gawe (tapi bekerja),” kata Rudy usai pertemuan.
Adapun kubu Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelumnya juga fokus memaksimalkan perolehan suara di Jawa Tengah. Selain membuka posko pemenangan di Solo, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi juga telah menggelar rapat konsolidasi membahas strategi pemenangan wilayah Jateng di Solo, Jumat (8/2/2019).
“Medan tempurnya sekarang ada di Jawa Tengah. Tentunya ini akan menjadi pusat pergerakan kita,” ungkap Juru Bicara BPN Anggawira (Kompas, 10/2/2019).
Hal itu ditanggapi Rudy sebagai perang urat syaraf dan wajar terjadi, mengingat Pilpres 2019 merupakan ajang kompetisi. “Sah saja, seperti sepak bola, sebelum bertanding pasti ada perang urat syaraf,” tambah Rudy kalem.
Saat ditanya mengenai strategi yang diterapkan untuk memenuhi target tersebut, Rudy enggan mengungkapkan. “Wah kalau strateginya saya sampaikan nanti bisa ditiru. Yang penting targetnya tercapai,” ungkapnya.
Cara santun
Terlepas dari bagaimana strategi tersebut, Rudy menegaskan akan mengampanyekan Jokowi-Ma’ruf dengan cara yang santun. Termasuk juga dalam menyampaikan hasil-hasil kerja dari pemerintahan Jokowi selama empat tahun terakhir.
“Ini mau perang meraih suara kok. Intinya saya akan menyampaikan kampanye yang santun, tidak menjelek-jelekkan calon lain,” ujar Rudy.
Rudy menambahkan bahwa selama ini dirinya tidak pernah melakukan kampanye secara terbuka. Itupun ia lakukan saat cuti dan akhir pekan. Menurutnya, yang terpenting adalah tidak mengabaikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau malam saya meresmikan posko boleh, karena saya Ketua DPC PDI-P. Jadi semacam mimikri lah kira-kira. Yang penting semua bisa kita selesaikan dengan baik,” kata Rudy.
Posko dijaga
Selain itu, Rudy juga melaporkan tentang keberadaan Posko Pemenangan Jokowi-Ma’ruf kepada Ma’ruf. Ia menyatakan, posko tersebut dijaga selama 24 jam. Selain itu, Rudy juga melaporkan sejumlah kegiatan yang dilakukan seperti Jaringan Kyai dan Santri Nasional dan Kirab Nasional yang akan dihadiri 100.000 peserta.
Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah wilayah Jawa Tengah mengalami rentetan teror pembakaran mobil dan motor. Hadi tidak ingin mengaitkan kejadian tersebut dengan pelaksanaan Pemilu.
Menurut Rudy, yang terpenting adalah menjaga kondusifitas Jawa Tengah, utamanya Solo menjelang Pemilu. Salah satunya adalah dengan menggiatkan kembali Sistem Keamanan Keliling (Siskampling) di tingkat RT dan RW.
“Hal itu mengganggu kondusifitas Pemilu tentunya, tapi saya tidak mau mengaitkan keduanya,” kata Rudy.
Basis besar
Menurut peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, selisih suara kedua pasangan di Jawa Tengah relatif cukup tinggi sehingga Prabowo-Sandi akan mengatur strategi di Jawa Tengah. Selain itu, basis suara di daerah tersebut sangat besar.
Meski begitu, Jokowi-Ma’ruf memiliki keunggulan sebab sejumlah kepala daerah berasal dari kubunya, terutama PDI Perjuangan. Hal itu akan memudahkan proses kampanye di Jawa Tengah.
“Jokowi-Ma’ruf dimudahkan dengan adanya jaringan di banyak daerah di Jawa Tengah,” kata Arya saat dihubungi. (FAJAR RAMADHAN)