NEW York Knicks menjadi salah satu tim dengan prestasi paling buruk hingga lebih separuh musim NBA 2018-2019 ini. Knicks menjadi satu-satunya tim yang kalah hingga 17 kali berturut-turut. Sebagian menyebut kondisi ini terjadi karena efek dari kepemimpinan Phil Jackson sebagai Presiden Knicks 2013 hingga 2017 lalu.
Masa suram Knicks justru terjadi di saat mantan pemainnya menjadi orang penting di klub tersebut. Saat menjadi pemain, Jackson ikut berjasa mengibarkan bendera Knicks meraih jawara pada tahun 1970 dan 1973. Namun saat dia menjadi Presiden klub, gelar serupa tak dapat diraih. Yang terjadi justru kekalahan demi kekalahan yang mendera tim ini.
Begitu pun saat menjadi pelatih, Jackson pernah meraih 11 gelar NBA bersama tim yang dibesutnya. Namun pengaruh positif itu tidak terlihat sedikit pun bagi Knicks yang menjadi penjaga papan bawah Wilayah Timur di era-nya. Tren buruk tim ini berlanjut hingga saat ini, sekali pun Jackson sudah dipecat 28 Juni 2017 lalu.
Di era Steve Mills sebagai Presiden Knicks yang minim catatan keterkaitan dirinya dengan bola basket, juga masih belum terlihat pergerakan prestasi Knicks di pentas NBA. Ironisnya, pemain terbaik yang bertalenta pun dijualnya. Pemain yang dimaksud di antaranya Carmelo Anthony yang menyumbangkan tiga medali emas dari pentas Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio 2016.
Berita penjualan pemain terbaik Knicks menjadi sorotan tajam di tengah upaya tim memboyong Kevin Durant atau KD bergabung. Kontrak pemain terbaik NBA 2014 itu rencananya berakhir di musim 2018-2019 ini. Hal ini tidak menutup kemungkinan berangkatnya KD, panggilan akrab Kevin Durant, ke New York City. Kabar kepindahan klub KD ini menarik dicermati, sebab KD sendiri baru untuk pertama kali merasakan gelar jawara NBA setelah bergabung dengan Golden State Warriors.
Selama New York Knicks belum melakukan perubahan, bisa jadi rekor kelahanan mereka musim ini bisa memecahkan rekor kekalahan beruntun terpanjang di NBA yang hingga kini masih atas nama Mamphis Grizzlies. Grizzlies pernah kalah berturut-turut hingga 19 kali pada musim lalu.
Kekalahan 107-104 Knicks, di Quicken Loans Arena, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, Senin (11/2/2019) waktu setempat sungguh menyedihkan. "Ketika anda memiliki peluang pada akhirnya, jika anda ridak menang, itu menyakitkan. Dan kami memiliki kesempatan itu,” tutur David Fizdale, pelatih Knicks usai pertandingan.
Kekalahan tersebut membuat Knicks mejadi tim dengan catatan terburuk di NBA. Karena bukan hanya kekalahan 17 kali berturut-turutnya semata. Sejauh ini Knicks juga menjadi tim yang baru meraih kemenangan sebanyak 10 kali dari 57 pertandingan yang sudah diselesaikan. Itu sebabnya hanya menjadi kuru kunci klasemen sementara Wilayah Timur.
Masih lebih baik juru kunci Wilayah Barat, Phoenix Suns yang dari 58 pertandingan yang sudah mereka mainkan, sudah bisa meraih 11 kali kemenangan dan kalah 47 kali.
Keluar dari keterpurukan
Berbeda dengan Knicks, Denver Nuggets keluar dari keterpurukan setelah tiga kali kalah secara berturut-turut. Nuggets meraih kemenangan atas tamu mereka Miami Heat, di Pepsi Center, Denver, Colorado.
“Kami lelah setelah kehilangan tiga pertandingan berturut-turut. Pelatih tidak senang dengan hasil itu,” tutur Monte Morris, pemain Nuggets usai pertandingan, Selasa (12/2/2019) siang WIB, seperti dikutip espn.com maupun AP.
Morris juga menabahkan bahwa Denver Nuggets yang kini berada di peringkat 2 Wilayah Barat, kembali ke permainan mereka semula. Di mana mereka berada mengitari daerah pertahanan untuk kemudian saling menutupi kesalahan temannya.