KEDIRI, KOMPAS-Juara bertahan Proliga, tim putri Jakarta Pertamina Energi, meraih modal berharga dari putaran pertama babak empat besar Proliga 2019 di GOR Joyoboyo, Kediri, Jawa Timur, 8-10 Februari 2019. Mereka memetik nilai sempurna, sembilan, dari tiga laga yang dijalani. Hal itu membuat mereka hanya membutuhkan satu kemenangan 3-0 atau 3-1 pada putaran kedua di Malang, pekan depan, untuk memastikan lolos ke grand final Proliga 2019.
Rekor sempurna diraih putri Pertamina setelah pada laga pamungkas, Minggu (10/2/2019), mengalahkan Bandung Bank BKB Pakuan, 3-0 (25-17, 25-16, 25-19). Sebelumnya, mereka mengalahkan Jakarta PGN Popsivo Polwan dan Jakarta BNI 46 juga dengan 3-0.
Pada laga lainnya, Minggu, Popsivo mengalahkan BNI 46, 3-1 (25-23, 22-25, 27-25, 25-21). Popsivo pun berada di posisi kedua dengan poin 5, disusul BNI 46 dengan poin 3, serta Pakuan nilai 1. Dengan demikian, Pertamina cukup meraih tiga nilai di putaran kedua untuk memastikan masuk dua besar dan lolos ke grand final, 23-24 Februari di Yogyakarta.
Pelatih Pertamina Energi Muhammad Anshori puas dengan capaian tersebut. Timnya memang menargetkan merebut tiga kemenangan di Kediri. Namun, mereka tidak menyangka tiga kemenangan itu diraih secara mutlak lewat pertarungan tiga set.
Menghadapi putaran kedua babak empat besar, Anshori mengatakan tidak mau besar kepala. Dia meminta pemainnya tetap fokus, tidak menganggap remeh lawan, dan bermain seoptimal mungkin. ”Walau hanya butuh satu kemenangan mutlak lagi, tetap tidak akan mudah. Kami harus waspada. Semua tim pasti mewaspadai kami,” ujarnya.
Capaian Pertamina ini diraih setelah mereka terseok-seok di babak reguler. Kedatangan pemain asing asal Dominika, Bethania de la Cruz pada akhir putaran kedua membuat tim mereka lebih lengkap.
Menurut Anshori, Cruz adalah pemain lengkap, dengan smes mematikan, blok yang rapat, dan pandai mengolah bola yang memanjakan spiker. ”Cruz membuat tim ini semakin solid. Kami tinggal menjaga kekompakan, stamina, dan mental saja,” ujarnya.
Tertunda
Laga kedua antara Popsivo lawan BNI sempat tertunda satu jam karena atap GOR Joyoboyo bocor ketika hujan deras mengguyur. Saat laga dimulai, Popsivo yang diperkuat sejumlah spiker nasional berhasil menahan serangan BNI.
Pelatih Popsivo Chamnan Dokmai menuturkan, hasil itu lumayan baik. Mereka hanya membutuhkan dua kemenangan di Malang untuk lolos ke grand final. Mereka mengincar kemenangan itu dari Bank BJB Pakuan dan BNI 46.
”Kita harus realistis. Pertamina Energi sedang di puncak peforma. Jadi, kami fokus mengejar kemenangan dari Bank BJB Pakuan dan BNI 46. Kalau sudah raih dua kemenangan itu, kami bisa lolos ke final dan selanjutnya fokus untuk mencari celah mengalahkan Pertamina Energi yang kemungkinan besar lolos ke final,” tutur pelatih asal Thailand itu.
Sementara itu, meski menelan tiga kekalahan dan peluang mereka nyaris tertutup, manajemen Bank BJB Pakuan belum mau menyerah. Mereka tetap yakin tiada yang tidak mungkin dalam laga final four. Mereka berusaha mengincar keajaiban dengan menyapuh bersih laga-laga di Malang.
Asisten manajer Bank BJB Pakuan Adik Rega Pahla mengutarakan, hasil final four putara pertama itu memang mengecewahkan. Tapi, timnya tidak mau menyerah terlalu dini. Mereka akan berupaya membenahi semua kelemahan yang ada, antara lain komunikasi minim antar pemain, peran libero yang kurang optimal, pengambilan bola pertama, dan servis yang buruk.
”Di sisi lain, kami akan terus memotivasi para pemain kami yang mayoritas masih yunior ini. Mereka harus lebih percaya diri dan tenang,” ujar Adik yang menyampaikan manajemen menjanjikan bonus empat kali lipat jika tim bisa lolos ke final.
Jaga peluang
Di bagian putra, juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator akhirnya meraih kemenangan perdana di babak empat besar. Kemenangan itu diraih atas Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-0 (25-22, 25-19, 25-21), Minggu malam.
Dengan kemenangan tersebut, Bhayangkara Samator berada di peringkat ketiga dengan poin 3 hasil satu menang dan dua kalah. Sedangkan Pertamina Energi terbenam di peringkat keempat dengan poin 0 dari hasil tiga kalah.
Pelatih Bhayangkara Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengatakan, kemenangan itu membuka asa mereka untuk lolos ke final. Adapun kemenangan itu buah evaluasi menyeluruh. Tim itu lemah dalam pengembalian bola pertama pada laga pertama dan kedua. Kegagalan di bola pertama mencapai 30-40 persen setiap laga. "Hari ini, kesalahan itu berhasil dikurangi sehingga permainan jadi lebih baik," ujarnya.
Menyambut final four putaran kedua di Malang, Jawa Timur pekan depan, Ibarsjah menuturkan, dirinya meminta pemain untuk berjuang habis-habisan. Sisa tiga laga itu akan dianggap sebagai partai final. Kalau gagal sekali saja, peluang semakin tipis, bahkan hilang.
"Intinya, kami harus tetap berjuang. Lupakan kegagalan kemarin, sekarang kami semua harus fokus menatap laga-laga di depan," katanya.
Manajer Pertamina Energi Dedi Kurniawan mengutarakan, pemainnya mengalami keterpurukan mental. Akibatnya, mereka tidak percaya diri dan kurang tenang dalam bermain.
Sebab, secara teknis, kemampuan pemainnya sangat baik. Terbukti mereka berhasil duduk di peringkat pertama klasemen akhir babak reguler.
Menghadapi laga di Malang, Dedi meminta para pemainnya bisa saling dukung. Mereka pun diminta bermain habis-habisan walaupun peluang amat tipis untuk lolos ke final. "Walau peluangnya berat, kami akan tetap berusaha," pungkas Dedi. (