Gap Investasi Picu Volatilitas dan Hambat Pertumbuhan Ekonomi
Oleh
Karina Isna Irawan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Struktur neraca finansial Indonesia dalam 15 tahun terakhir ditopang arus modal masuk berupa investasi portofolio bukan investasi asing langsung. Persoalan gap investasi ini menjadi salah satu penyebab volatilitas perekonomian domestik dan stagnasi pertumbuhan ekonomi.
Porsi investasi asing langsung seharusnya lebih tinggi dari investasi portofolio. Tujuannya untuk memacu kapasitas produksi domestik dan meningkatkan serapan tenaga kerja. Jika struktur neraca finansial tidak diperbaiki, dalam jangka panjang, Indonesia akan terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah.
“Jika ingin mendorong pertumbuhan ekonomi atau meningkatkan pendapatan per kapita, maka investasi asing langsung harus ditambah,” ujar Ekonom Unika Atma Jaya Jakarta A Prasetyantoko kepada Kompas di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Prasetyantoko menuturkan, tidak ada aturan baku perihal porsi investasi asing langsung dan investasi portofolio dalam struktur neraca finansial. Namun, porsi investasi asing langsung seharusnya lebih tinggi karena sifatnya jangka panjang dan lebih produktif. Sedangkan, investasi portofolio mudah meninggalkan pasar dengan cepat.
Mengutip data neraca finansial yang dirilis Bank Indonesia, dalam kurun waktu 2004-2018, arus modal masuk dari investasi portofolio selalu lebih tinggi dari investasi asing langsung, kecuali pada tahun 2005, 2008, 2011, 2012, 2013, dan 2018. Porsi investasi portofolio dalam neraca finansial rata-rata di atas 50 persen.
Pada 2018, neraca finansial surplus 25,1 miliar dollar AS yang terdiri dari investasi asing langsung 13,8 miliar dollar AS, investasi portofolio 9,3 miliar dollar AS, dan investasi lainnya 2 miliar dollar AS.
Prasetyantoko mengatakan, struktur ekonomi domestik yang didominasi investasi portofolio cenderung rapuh. Pembalikan arus modal asing ke luar pasar Indonesia masih berpotensi terjadi apalagi situasi ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian. Modal asing keluar ini berdampak pada volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Investasi asing langsung yang masih terbatas, lanjut Prasetyantoko, menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi relatif stagnan pada kisaran 5 persen. Jika situasi ini dibiarkan dalam jangka panjang, Indonesia semakin sulit terlepas dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap). Investasi asing langsung dibutuhkan untuk tingkatkan produktivitas domestik.
Laporan proyeksi ekonomi 2019 yang dirilis tim ekonom Bank Mandiri menyebutkan, gap investasi harus segera diperbaiki pemerintah setelah empat tahun terakhir fokus membenahi gap infrastruktur. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan porsi investasi asing langsung diperlukan untuk membiayai defisit transaksi berjalan.
Struktur ekonomi domestik yang didominasi investasi portofolio cenderung rapuh. Pembalikan arus modal asing ke luar pasar Indonesia masih berpotensi terjadi mengingat situasi ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian.
Neraca pembayaran Indonesia pada Januari-Desember 2018 defisit 7,1 miliar dollar AS dan merupakan yang terdalam sejak tahun 2014. Defisit neraca pembayaran disebabkan surplus transaksi modal dan finansial yang sebesar 25,2 miliar dollar AS tidak mampu membiayai defisit transaksi berjalan sebesar 31,1 miliar dollar AS.
Tobintax
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, ketergantungan terhadap arus modal masuk portofolio masih terjadi tahun ini. Sebab, upaya menarik investasi langsung masih cukup menantang seiring ketidakpastian ekonomi global, seperti keputusan perang dagang AS-China. Langkah pemerintah untuk memberikan insentif dan merelaksasi daftar negatif investasi dinilai sudah tepat.
Di sisi lain, pemerintah diminta fokus menarik investasi portofolio jangka panjang dan berkualitas. Investasi portofolio dibidik masuk ke instrumen obligasi bukan pasar modal. Untuk itu, pemerintah dapat mempertimbangkan penerapan tobin tax agar investasi portofolio yang masuk bisa bertahan lebih lama di dalam negeri.
“Tobin tax ini untuk menghindari masuknya investasi portofolio tidak berkualitas dan hanya menimbulkan spekulasi pasar,” kata Anton.
Tobin tax merupakan pengenaan pajak terhadap transaksi saham, obligasi, atau valuta asing, untuk membendung pergerakan masif ke luar pasar Indonesia. Skema ini diperkenalkan oleh ekonom AS James Tobin pada tahun 1972. Untuk menerapkan tobin tax, pemerintah mesti mengidentifikasi tipikal investor secara detail baik dari tingkat bunga atau spread yang diinginkan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih mengkaji peluang penerapan tobin tax di dalam negeri. Selain tobin tax, skema lain agar investor menyimpan dana lebih lama di dalam negeri juga dicari. Selama ini dunia internasional memandang Indonesia bebas lalu lintas devisa.
Investasi jangka panjang diperlukan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Dari hitungan tim ekonom Bank Mandiri, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, dibutuhkan rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 34 persen dengan asumsi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) sebesar 6,0. Rasio investasi terhadap PDB saat ini 32 persen.