MADRID, JUMAT - Striker baru Atletico Madrid, Alvaro Morata, bakal menjadi sorotan utama dalam derbi kontra Real Madrid di Stadion Wanda Metropolitano, Sabtu (9/2/2019). Laga itu menjadi kesempatan emas Morata, ”si pemain buangan”, untuk menegakkan harga diri sekaligus mengangkat klub barunya di Liga Spanyol.
Morata, yang ”dibuang” klub asalnya, Chelsea, datang ke Liga Spanyol pada Januari lalu dengan membawa asa baru. Kompetisi yang ia kenal sejak remaja itu diharapkan bisa mengembalikan namanya yang tengah memudar di Inggris. Mantan striker Real Madrid itu dipinjamkan Chelsea ke Atletico selama 18 bulan.
Sayang, angan-angan tidak seindah yang dibayangkannya. Debutnya bersama Atletico pada pekan lalu berubah menjadi mimpi buruk baru.
Bukannya dielu-elukan, ia justru diejek fans Atletico dan Chelsea di jagat maya seusai laga kontra Real Betis itu. Selain gagal mencetak gol, ia harus mengalami kekalahan di debutnya selama 90 menit itu.
Morata tampil buruk, tanpa satu pun tembakkan tepat ke gawang saat itu. Ironisnya pula, hasil laga 1-0 untuk kemenangan Betis itu mengakhiri rekor 19 laga tidak terkalahkan Atletico di berbagai kompetisi.
Morata pun menjadi sasaran persekusi di jagat maya oleh suporter Atletico. Ia bahkan disebut sebagai pembawa kutukan.
Selain tidak disukai suporter Chelsea, Morata juga sempat ditolak fans Atletico. Jauh-jauh hari sebelum kedatangannya ke Atletico Madrid, sejumlah fans ”Los Rojiblancos” melayangkan protes ke klub.
Frente Atletico, kelompok suporter fanatik Atletico, misalnya, menyuarakan agar klub memilih pemain muda jebolan akademi, seperti Borja Garces (19), ketimbang memboyong Morata.
Kiprahnya yang buruk di Chelsea plus masa lalunya sebagai pemain Real Madrid, rival bebuyutan Atletico, membuat Morata disambut dingin di klub barunya.
Dinginnya sambutan fans itu hanya akan bisa dicairkan lewat golnya saat menghadapi Real Madrid, Sabtu pukul 22.15 WIB ini. Atletico tidak pernah bisa sekali pun membobol gawang Real pada dua laga derbi Madrid sebelumnya di kandang sendiri.
Kerapuhan mental ditengarai menjadi penyebab kemunduran Morata akhir-akhir ini. Hal itu diungkapkan Manajer Chelsea Maurizio Sarri. Musim ini, ia hanya mencetak lima gol di Liga Inggris.
Padahal, ia sempat berkibar ketika membela Juventus (2014-2016) dengan total 27 gol dalam dua musim. ”Ia penentu kemenangan jika berhenti menyalahkan dirinya sendiri,” ujar Gianluigi Buffon, mantan rekannya di Juve.
Menurut Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone, Morata sebetulnya punya karakter pemburu gol sejati laiknya Diego Costa, striker Atletico yang sebelumnya juga membela Chelsea. ”Ia (Morata) adalah tandem, pemburu gol, yang dibutuhkan Antoine (Griezmann, penyerang Atletico),” ujar Simeone. (Reuters)