Menteri Susi Carikan Pasar Ekspor Rumput Laut Sidoarjo
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kementerian Kelautan dan Perikanan mengapresiasi usaha budidaya rumput laut yang dikembangkan nelayan di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Usaha itu tidak hanya memberdayakan dan menghidupi masyarakat, tetapi juga mampu menjaga kelestarian sumber daya alam perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan nilai tambah produk rumput laut jenis Gracilariasp yang dihasilkan nelayan dengan mencarikan pasar ekspor langsung. Alasannya, potensi produksinya tinggi, mencapai 600 ton per bulan, dan memiliki kualitas yang bagus.
”Saya pikir ini sebuah kelompok masyarakat yang luar biasa. Mereka bisa membeli kendaraan sendiri dari hasil budidaya rumput laut, udang, dan bandeng. Ini sebuah tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh saya,” ujar Susi saat berkunjung di Dusun Tanjungsari, Sabtu (9/2/2019).
Akses jalan menuju Dusun Tanjungsari belum beraspal, bahkan masih berupa tanah dengan kondisi berlubang dan bergelombang.
Kepada pembudidaya rumput laut, Susi berjanji akan memperbaiki harga jual dengan jalan berkomunikasi langsung dengan pengusaha. Pemerintah juga akan berupaya mencarikan pasar ekspor langsung tersendiri.
Saat ini, harga jual rumput laut kering berkisar Rp 6.000-Rp 7.000 per kilogram. Harga itu dinilai masih belum optimal untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.
Guna memperbaiki harga dan mendukung kelancaran arus perdagangan rumput laut, Susi melihat masih ada kendala, yakni infrastruktur jalan yang belum bagus. Akses jalan menuju Dusun Tanjungsari belum beraspal, bahkan masih berupa tanah dengan kondisi berlubang dan bergelombang.
”Jalan sangat jelek, jadi nanti minta PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk memperbaikinya,” ujar Susi.
Menteri Susi sangat tersentuh dengan segala daya dan upaya masyarakat dalam mengembangkan usaha rumput laut. Alasannya, upaya itu dilakukan secara mandiri dan hanya sedikit dibantu oleh pemerintah. Hasilnya, kegiatan ini tidak hanya membawa nilai ekonomi, tetapi juga mampu menjaga kelestarian sumber daya alam.
”Semua warga bekerja dan hidup dari usaha budidaya rumput laut ini, bahkan sampai kekurangan tenaga kerja. Inilah contoh masyarakat yang berdaya, yang mampu menghidupi dirinya dan keluarganya,” ucap Susi.
Ketua Kelompok Petambak Samudera Hijau Satu Desa Kupang Mustofa (45) mengatakan, usaha budidaya rumput laut berlangsung sejak 1999. Usaha tersebut awalnya tidak disengaja. Saat itu, terjadi banjir yang menyebabkan ratusan hektar tambak tergenang. Setelah banjir surut, petani rugi besar karena tambak rusak, ikan hilang, dan banyak rumput laut mengendap.
Rumput laut itu pun dibiarkan tumbuh alami dan akhirnya dipanen setelah 1,5 bulan. Tak disangka, hasil panen laku dijual. Rumput laut kering dihargai Rp 6.600 per kilogram. Proses pengolahannya mudah karena rumput laut tinggal dipanen, dikeringkan di bawah sinar matahari, dipres, dikemas, kemudian dijual.
Sejak itu, budidaya rumput laut terus berkembang ke seluruh dusun. Total terdapat empat kelompok nelayan atau pembudidaya rumput laut.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo, produksi rumput laut kering mencapai 7.070.300 kilogram. Hasil itu diserap pabrik di Sidoarjo, Pasuruan, dan Surabaya. Ada pula yang diekspor melalui pengepul.
Ketua Kelompok Samudera Hijau Puteri (perkumpulan istri nelayan dan petambak rumput laut) Rohmah mengatakan, dulu semua rumput laut kering dijual dalam bentuk mentah sehingga tidak memiliki nilai tambah. Namun, kemudian perempuan di desanya mendapat pelatihan dan bimbingan pada 2017.
Rumput laut kering itu pun diolah menjadi aneka makanan siap santap, seperti mi, es krim, keripik, jeli, dan selai. Lebih dari 20 varian produk olahan berbahan rumput laut berhasil dikembangkan.
”Jika dulu istri nelayan dan petambak hanya mengandalkan hasil kerja suami, sekarang mereka memiliki kegiatan produktif yang mampu menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan,” ucap Rohmah.