JAKARTA, KOMPAS — PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) telah menyelesaikan seluruh pengembangan Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara. Penyelesaian pembangunan pelabuhan ini diharapkan bisa menurunkan biaya logistik dan meningkatkan arus barang di kawasan ini.
”Dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga menjadi pelabuhan pengumpul, akan lebih banyak barang yang bisa diekspor dengan cepat ke luar Sibolga,” kata SVP Corporate Secretary Pelindo I M Eriansyah dalam siaran pers, Kamis (7/2/2019).
Pembangunan di Pelabuhan Sibolga, antara lain, meliputi pengembangan dermaga untuk berbagai keperluan dengan panjang total 153 meter, pembangunan lapangan penumpukan peti kemas, dan penguatan dermaga.
”Pengembangan Pelabuhan Sibolga secara keseluruhan sudah mencapai 100 persen. Peletakan batu pertama dilakukan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 dan akan diresmikan segera setelah pembangunan selesai,” ujar Eriansyah.
Dia mengatakan, dengan rampungnya pengembangan tersebut, kinerja pelayanan kepelabuhanan di Pelabuhan Sibolga terus menunjukkan peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebagai Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Sibolga telah dilengkapi dermaga serbaguna dengan panjang keseluruhan 153 meter.
Dermaga ini bisa disandari empat kapal sekaligus. Luas lapangan penumpukan mencapai 6.000 meter persegi, yang dapat menampung peti kemas hingga 18.000 boks per tahun atau 20.000 TEUs per tahun. Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung dengan peralatan bongkar muat berupa satu unit fix crane.
”Peningkatan kinerja pelayanan juga terlihat dari peningkatan arus barang. Jumlah bongkar muat peti kemas pada 2018 mencapai 7.105 TEUs, meningkat dibandingkan dengan 2017 yang sebesar 6.739 TEUs. Sementara untuk layanan penumpang, jumlah total penumpang yang memanfaatkan jasa pelabuhan selama 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80 persen jika dibandingkan dengan 2017 yang sebesar 54.215 orang,” tuturnya.
Penataan terminal penumpang Pelabuhan Sibolga yang mengusung konsep modern dengan sentuhan etnik diharapkan mampu menjadi ikon baru bagi Kota Sibolga. Selain itu, pelabuhan ini dapat menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan potensi sektor kepariwisataan, terutama di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Nias, dan daerah-daerah di sekitarnya. Pelabuhan Sibolga juga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi/industri dan hasil tambang, transportasi, dan logistik di kawasan pantai barat Sumatera Utara.
Sambungan listrik
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) akan menyiapkan fasilitas sambungan listrik dari darat untuk memenuhi kebutuhan listrik pada kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat menyebutkan, untuk tahap awal, Pelindo III akan melakukan uji coba dengan penyiapan fasilitas sambungan listrik tersebut di Terminal Dwimatama yang dioperasikan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
Menurut Faruq, fasilitas yang disiapkan di Terminal Dwimatama akan memiliki daya sebesar 1 megawatt.
”Kami sudah menandatangani kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia Logistik yang merupakan bagian dari PIHC. Sementara kami siapkan terlebih dahulu untuk kepentingan PIHC, tidak tertutup kemungkinan akan kami siapkan di Terminal Peti Kemas Semarang ataupun terminal lainnya di Pelabuhan Tanjung Emas,” ungkap Faruq dalam siaran persnya.
Direktur Utama PT Lamong Energi Indonesia (Legi) Purwanto Wahyu Widodo mengatakan, permintaan sambungan listrik melalui shore power connection di beberapa terminal pelabuhan di lingkungan Pelindo III cukup tinggi. Pihaknya tengah mengkaji kemungkinan untuk mengaplikasikan shore power connection di semua terminal pelabuhan yang dikelola Pelindo III di tujuh provinsi.
”Saat ini, kami tengah melakukan kajian untuk penyiapan di semua pelabuhan. Kami menghitung kebutuhan daya di tiap-tiap daerah karena kebutuhan listrik untuk kapal ini masih dipenuhi oleh PLN,” kata Purwanto. (ARN)