KARAJ, JUMAT — Tim bulu tangkis Indonesia berhasil memborong medali dari kompetisi the 28th Iran Fajr Badminton International Challenge 2019 di Kompleks Olahraga Enghelab, Karaj, Iran, Kamis (7/2/2019). Sebanyak 2 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu diperoleh kontingen Indonesia.
Kedutaan Besar RI di Teheran dalam sebuah keterangan, Jumat (8/2/2019), menyebutkan, empat wakil Indonesia berhasil melaju ke babak final turnamen internasional tahunan ini, antara lain dua wakil di nomor ganda putra. Sementara dua wakil lainnya berasal dari tunggal putri dan ganda putri.
Perolehan dua medali emas disumbangkan tim ganda putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dan ganda putra Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika.
Kemenangan pertama diraih Nita/Putri setelah mengalahkan unggulan pertama asal Turki, Bengisu Ercetin/Nazlıcan Inci, lewat laga dua gim langsung 21-17, 21-18. Hasil tersebut menambah keunggulan Nita/Putri menjadi 2-0 pada catatan pertemuannya. Sebelumnya, mereka menang atas Ercetin/Inci pada kompetisi Turkey International 2018.
Dalam laman resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Nita mengaku senang dengan hasil itu. Karena pernah berhadapan dengan Ercetin/Inci sebelumnya, kedua pasangan ini dinilai sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.
”Tadi pada gim pertama, kami sempat kebingungan soalnya permainan mereka ada sedikit perubahan dibandingkan di Turki kemarin. Mereka main lebih cepat. Gim kedua, kami juga sempat ketinggalan tiga poin, tetapi kami bisa mengatasinya,” kata Nita seusai laga final, seperti dikutip laman resmi PBSI.
Sementara itu, final ganda putra mempertandingkan sesama ganda putra Indonesia, yakni pasangan Adnan/Ghifari dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob. Pasangan Adnan/Ghifari unggul dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-13 dalam waktu 30 menit
Indonesia sebenarnya juga mengirimkan wakil tunggal putri ke partai final, yakni Choirunnisa. Sayang, ia harus puas di peringkat kedua setelah takluk dari lawannya asal Thailand, Supanida Katethong, dengan skor 16-21, 13-21.
Kompetisi Iran Fajr International Badminton Challenge ke-28 itu diikuti 29 negara, termasuk Indonesia. Kompetisi tahunan yang dilaksanakan sejak 1991 tersebut merupakan kegiatan rutin dalam rangka memperingati Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.
Disaksikan WNI
Kesuksesan kontingen bulu tangkis Indonesia turut disaksikan masyarakat dan diaspora Indonesia. Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin bersama keluarga besar KBRI Teheran hadir menyaksikan pertandingan dan memberikan semangat kepada kontingen Indonesia yang terdiri dari 22 pebulu tangkis dan tiga ofisial itu.
”Para pemain muda pelatnas yang dikirim PBSI ke turnamen ini memperlihatkan bahwa generasi muda bulu tangkis Indonesia memang pantas membela Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami senantiasa memberikan dukungan penuh kepada para atlet sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada mereka yang telah berlaga mengharumkan nama bangsa.” ujar Alimudin dalam pernyataan resmi yang dirilis KBRI Teheran.
Antusiasme publik Iran yang memenuhi dan mendukung pebulu tangkis Indonesia pada laga final, menurut Alimudin, membuktikan perhatian khusus publik Iran terhadap pebulu tangkis Indonesia.
Pada 2015, Indonesia dan Iran menyepakati MOU kerja sama kepemudaan dan olahraga, di mana Pemerintah Iran juga menyampaikan permintaan dukungan Indonesia dalam pengembangan olahraga bulu tangkis di Iran.
Para pelatih bulu tangkis Indonesia telah dikirim ke Iran dan para pebulu tangkis Iran telah melakukan latihan bersama di Indonesia. Hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi dari kerja sama kedua negara.