Sekalipun agenda reguler liga NBA masih berlangsung, pembicaraan mengenai transfer pemain semakin kencang. Hal ini terjadi menjelang penutupan bursa transfer pada Kamis (7/2/2019) tengah malam waktu Amerika Serikat proses perdagangan itu sudah berakhir.
Salah satu pemain yang menjadi pembicaraan saat ini adalah Kevin Durant atau KD. Pemain depan Golden State Warriors ini akan berakhir kontraknya Juli 2019. Namanya disebut-sebut akan hengkang ke New York Knicks, setelah bergabung dengan Warriors sejak 2016 lalu.
Di tengah ramainya pembicaraan tersebut, KD tidak ingin terpengaruh. Ia ingin konsentrasi untuk meraih juara NBA ke tiga kali berturut-turut. “Saya tidak memikirkan hal semacam itu. Saya tidak ada hubungannya dengan Knicks,” tandas KD usai menang 141-102 bersama Warriors atas San Antonio Spurs, di Oracle Arena, Oakland, California, Rabu (6/2/2019) malam waktu Amerika Serikat atau Kamis (7/2/2019) siang WIB.
Menurut KD, sejauh ini dia tidak ada kaitan antara dia dengan nama klub atau pemain mana pun selama bursa transfer berkembang. “Saya hanya mencoba untuk bermain basket saja,” tegasnya kepada wartawan.
Kecewa
KD tampak kecewa dengan media karena ucapannya yang kemudian dipublikasikan tidak sesuai dengan kata-katanya. “Cobalah mengoreksi saya dengan kata-kata yang saya sampaikan,” tutur KD yang baru untuk pertama kali berbicara kepada media lebih dari satu minggu ini, sebelum mencapai batas waktu perdagangan ini.
“Jadi ketika saya tidak menyatakan apa-apa, apa itu masalah. Aku hanya ingin bermain basket. Aku ingin pergi ke tempat kebugaran dan kemudian pulang ke rumah. Itu saja. Apakah itu masalah,” tegas KD seperti dikutip espn.com maupun AP.
Sejumlah pemain bintang tetap menampilkan permainan terbaik mereka saat bursa transfer ini memanas. Pemain Houston Rockets James Harden membawa timnya meraih kemenangan saat bertandang di Golden 1 Center, Sacramento, California, yang merupakan kandang Sacramento Kings. Dengan 36 poin, Harden dan rekan-rekannya menundukkan tuan rumah dengan skor 127-101.
Baik Houston Rockets dan Sacramento Kings saat ini sedang terlibat dalam kesepakatan transfer pemain. Kesepakatan ini terkait pemindahan pemain Cleveland Cavaliers Iman Shumpert (28) yang dibeli Sacramento Kings pada 8 Februari 2018 lalu.
Shumpert yang sudah mengantongi gelar NBA 2016 ketika Cleveland Cavaliers masih diperkuat LeBron ‘King’ James. “Shumpert layaknya dokter yang dapat membantu kami. Baik dalam bertahan, menguasai bola, maupun saat mengeksekusi. Dia bermain sangat bangus musim ini. Begitu dia tiba di sini dan berlatih beberapa kali, kita sudah bisa langsung jalan,” tutur Harden, pemain terbaik (MVP) NBA 2018, tentang \'peluru\' baru tim-nya itu.
Sedangkan Houston Rockets akan mengirimkan Brandon Knight (27), shooting guard asal Florida yang sudah bermain untuk Detroit Pistons, Milwaukee Bucks, Phoenix Suns, serta Houston Rockets. Sementara Marquese Chriss (21), power forward belia yang sudah tampil di NBA sejak 2016 ke Cleveland Cavaliers.
Alec Burks (27), shooting guard sekali pun baru bergabung 29 November 2018 lalu dengan Cleveland Cavaliers, namun dia masuk dalam daftar pemain yang akan dilepas Cavaliers ke Sacramento Kings. Dari Vivint Smart Home Arena, Salt Lake City, Utah, tuan rumah Utah Jazz juga menghentikan perlawanan tamu mereka, Phoenix Suns dengan skor 116-88.
Pertarungan ini sebenarnya merupakan partai reuni antara \'pelatih\' dan \'asisten pelatih\'. Mengingat Igor Kokoskov sebelum menerima kepercayaan untuk menangani pelatih Phoenix Suns, merupakan asisten pelatih di Utah Jazz, mulai periode 2015 hingga 2018 lalu. Itu sebabnya termasuk ketika pelatih yang 17 Desember genap berusia 47 tahun asal Yugoslavia ini membantu
Quin Snyder, pelatih Utah Jazz saat menyelesaikan babak play off NBA 2017 dan 2018 lulu. “Kami di sini mencintai Igor. Dia adalah asisten pelatih yang luar biasa. Dia mengajarkan sesuatu kepada semua pemain kita tentang suatu hal,” tutur Joe Ingles yang membuat double double usai menyumbangkan 15 poin, 11 asis, tiga rebound, dan sekali steal.
Kokoskov sendiri merasa berhutang budi kepada Snyder karena telah meluncurkan kariernya di NBA. Kepada wartawan Kokoskov memuji Snyder sebagai pelatih yang visioner dan mempengaruhi dirinya dalam mendekati dan melihat permainan. "Dia pembimbing hidup saya. Bukan sekadar menjadi pembimbing saya dalam bola basket,” tutur Kokoskov, seperti kebanyak orang yang tidak pernah melupakan uluran tangan sesama.