Ma\'ruf Mencoba Menarik Simpati Pemilih dari Ranah Minang
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma\'ruf Amin, mengonsolidasian dukungan dari masyarakat Minang yang merantau di Jakarta. Langkah itu diharapkan mampu memperbaiki perolehan suara calon presiden Joko Widodo di Sumatera Barat.
Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu basis pendulang suara calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Pada Pemilu Presiden 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa di Sumbar. Saat itu, Jokowi-Kalla memperoleh 539.308 suara atau 23,1 persen, sedangkan Prabowo-Hatta meraih 1.797.505 atau 76,9 persen suara.
Dalam rangka merebut basis suara Prabowo di Sumbar, Ma\'ruf Amin pun bertemu dengan kelompok masyarakat Minang yang merantau di Jakarta, Rabu (6/2/1029). Pertemuan digelar di Rumah Makan Sederhana di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Acara itu juga dihadiri Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Anwar Fuadi dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Ma\'ruf mengatakan, konsolidasi dengan tim kampanye daerah dan relawan di Sumbar juga dilakukan agar mampu mendongkrak peta persaingan pada Pemilu Presiden mendatang. Ma\'ruf berencana mengunjungi Kota Padang pada Kamis (7/2/2019) besok. "Orang Sumbar di Jakarta saja dukung 01, masa yang di Sumbar tidak dukung," kata Ma\'ruf.
Di hadapan belasan masyarakat Minang, Ma\'ruf menyatakan akan mempertahankan keutuhan bangsa lewat semangat persatuan dan kesatuan. Ia pun menargetkan kemenangan di Sumbar dengan cara bermartabat.
Koordinator Masyarakat Minang Pilih Jokowi, Joss Vitayadi, mengatakan, masyarakat Minang di Jakarta akan mengoranisasikan keluarga, teman, dan relasi di Sumbar untuk memilih Jokowi-Ma\'ruf Amin dalam pemilu mendatang. Meski diakui cukup sulit, pihaknya tetap optimistis dapat meraih suara minimal 55 persen.
Berdasarkan hasil Pemilu 2014, Jokowi tidak hanya kalah di Sumbar, tetapi juga di Kalimantan Selatan, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Oleh karena itu, Ma\'ruf intens berkampanye di daerah-daerah tersebut. Bulan lalu, misalnya, Ma\'ruf menghadiri deklarasi dukungan dari Milenial Religius Center di Kalimantan Selatan. Dia pun menargetkan kemenangan di provinsi tersebut (Kompas, 26/1/2019).
Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Padang, Feri Amsari, mengatakan, jika dukungan dari para perantau Minang di Jakarta hanya bersifat seremonial semata, hal tersebut tidak akan mampu mendongkrak suara Jokowi-Ma\'ruf di Sumbar.
Ia menilai, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma\'ruf seharusnya mendekati generasi milenial dan akademisi di Sumbar untuk mampu mengubah peta politik dan mendulang suara di ranah Minang.
Feri menyampaikan, generasi milenial dan akademisi penting untuk didekati karena keduanya memiliki warna berbeda dalam kontestasi Pemilu 2019.
"Generasi milenial masih terbuka karena mereka cenderung tidak ikut dalam keributan dua kubu bahkan cenderung golput, sedangkan akademisi masih menilai tanpa emosional dan tidak terbawa isu politik identitas," ucapnya.
Artinya, kata Feri, jika kalangan milenial dan akademisi bisa diyakinkan oleh pasangan Jokowi-Ma\'ruf, hal itu tentu akan berdampak pada keputusan masyarakat umum. Ini disebabkan, pertimbangan dari akademisi dan generasi milenial cukup diperhatikan dalam tradisi Minang. (DIONISIO DAMARA)