JAKARTA, KOMPAS – Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tanjung menilai Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kondisi bangsa. Ia mengharapkan, Jokowi dapat melanjutkan pembangunan yang telah ia lakukan pada periode mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Akbar saat memberi sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Syukuran Penobatan Lafran Pane Sebagai Pahlawan Nasional pada Selasa (5/2/2019) malam di kediamannya di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presden Jokowi dan sejumlah tokoh lain di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy,dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Akbar, Jokowi dipandang sebagai presiden yang memiliki kemauan kuat untuk memperbaiki kondisi negara dari berbagai aspek. Ia mengapresiasi kebijakan Jokowi dalam hal infrastruktur yang terus menerus membangun jalan tol, pelabuhan, dan bandara-bandara untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.
“Bahkan masih akan dibangun lagi di wilayah-wilayah lain seperti di Papua, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujarnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar periode 1998-2004 ini juga menyoroti prestasi Jokowi di bidang ketenagakerjaan yang dinilai semakin baik dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya lapangan kerja yang tersedia untuk angkatan kerja baru turut mengurangi angka pengangguran sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia.
Selain itu, Akbar yang pernah menjadi Ketua Umum PB HMI juga menuturkan, Jokowi memperhatikan nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa dan negara di Indonesia. Hal ini terlihat dari dibentuknya Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk merumuskan pengamalan praktis Pancasila dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
“Pak Jokowi telah memperlihatkan keberhasilan program-programnya dalam pembangunan nasional selama empat tahun terakhir. Karena itu, saya mendoakan semoga Beliau dapat melanjutkan kerjanya pada periode mendatang,” katanya yang disambut oleh tepuk tangan para hadirin.
Pak Jokowi telah memperlihatkan keberhasilan program-programnya dalam pembangunan nasional selama empat tahun terakhir. Saya mendoakan semoga Beliau dapat melanjutkan kerjanya
Jokowi menyambut positif adanya dukungan definitif dari Akbar Tanjung. Ia mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Akbar dalam usaha memenangkan dirinya.
“Kita semua tahu sosok Pak Akbar Tanjung adalah seorang tokoh besar di Partai Golkar, HMI, dan secara nasional. Jadi, apa yang beliau sampaikan dan lakukan pasti akan memiliki pengaruh yang sangat besar,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi dalam kesempatan ini juga memberi pesan kepada para kader HMI agar tetap menjalankan nilai keislaman dan kebangsaan secara beriringan. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab organisasi seperti HMI untuk memupuk dan menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
Bukan dukungan organisasi
Sementara itu, Akbar menambahkan, pernyataan dukungannya kepada Jokowi tidak mengatasnamakan organisasi HMI, baik Pengurus Besar HMI (PB HMI) maupun Korps Alumni HMI (KAHMI). Namun, ia juga tidak memungkiri adanya anggota organisasi ini yang mendukung paslon nomor urut 01 tersebut.
Ditemui pada acara yang sama, Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad menuturkan, kehadiran HMI bertujuan sebagai pemersatu bangsa. Sebagai organisasi, HMI tidak memisah-misahkan diri antara kepentingan politik kedua pasangan calon dalam pemilihan presiden.
“Kami membebaskan anggota untuk mendukung salah satu pasangan atas nama pribadi. Posisi HMI sebagai sebuah organisasi adalah netral. Kami juga mengingatkan agar jangan sampai ada konflik politik yang melebar menjadi konflik sosial,” pungkasnya.
Dalam siaran pers KAHMI yang ditandatangani oleh Ketua Presidium Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady juga mengkonfirmasi hal ini. Majelis Nasional KAHMi telah menyampaikan kepada Akbar Tanjung pada Jumat (1/2/2019) untuk tidak melakukan deklarasi kepada salah satu paslon dengan mengatasnamakan KAHMI atau PB HMI.
Mereka juga menginstruksikan kepada pimpinan KAHMI di seluruh tingkatan untuk meningkatkan disiplin organisasi serta melakukan deteksi dini terhadap ancaman penggunaan KAHMI sebagai alat politik praktis untuk kelompok tertentu. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga keutuhan dan martabat KAHMI sebagai wadah bersama bagi seluruh alumni HMI. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA)