Satu Desa Diungsikan akibat Lava Pijar Karangetang
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro di Sulawesi Utara bersama aparat TNI dan Polri mengevakuasi seluruh warga Desa Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara. Hal itu dilakukan menyusul turunnya guguran lava pijar dari erupsi Gunung Karangetang yang lokasinya sangat dekat dengan permukiman warga.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) Roy Laheba, saat dihubungi dari Manado, Selasa (5/2/2019), mengungkapkan, proses evakuasi dilakukan sejak Senin, 4 Februari, hingga Selasa pagi.
Lebih dari 200 warga Desa Batubulan mengungsi ke Desa Kawahang yang lokasinya dinilai aman dari dampak erupsi gunung yang terletak di Pulau Siau itu. Sebelumnya, sebanyak 22 warga juga mengungsi ke Ondong, ibu kota Kabupaten Sitaro.
”Semula warga bertahan tidak mau keluar rumah, tetapi kami meminta secara paksa mengungsi dari kampung untuk keselamatan mereka sendiri,” kata Roy. Rumah-rumah warga yang kosong kini dijaga aparat kepolisian.
Petugas pengamat Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang, mengatakan, sepanjang Selasa, teramati terjadi 13 guguran lava dengan amplitudo 3 milimeter hingga 18 milimeter. Suara gemuruh dari kawah gunung terdengar hingga pos pengamatan. ”Dari puncak kawah terjadi longsoran material diikuti lava pijar,” ucapnya.
Akibat guguran lava pijar dari Karangetang, jembatan yang menghubungkan Desa Batubulan dan Desa Kawahang dilaporkan lenyap. Poros jalan di Batubulan juga tertutup lava pijar yang meluber hingga ke laut.
Kepala Polsek Siau Timur Inspektur Satu Herman Katiandago mengatakan, lava pijar dari Karangetang setelah erupsi pada Selasa pagi cukup berbahaya bagi penduduk Batubulan. Hal itu mengingat jatuhnya lava pijar di Kali Batuare dan Kali Malebuhe sangat dekat dengan permukiman warga.
”Bayangkan lava pijar seperti bola api yang turun dari Karangetang dapat melenyapkan jembatan, apalagi manusia. Kami lihat sendiri lava pijar itu jatuh,” ujar Herman.