Kartu uang elektronik untuk membayar ongkos perjalanan moda raya terpadu atau MRT tengah disiapkan. Harapannya, sistem pembayaran bagi penumpang ini turut terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kartu uang elektronik untuk membayar tarif perjalanan moda raya terpadu atau MRT tengah disiapkan. Harapannya, sistem pembayaran bagi penumpang ini turut terintegrasi dengan moda transportasi lain.
PT Mass Rapid Transit Jakarta mengenalkan kartu uang elektronik atau uang-el bernama Jelajah Jakarta. ”Kartu ini memakai sistem pembayaran yang kami bentuk sehingga khusus untuk penggunaan MRT,” ucap Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William P Sabandar saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (4/2/2019).
Di saat yang sama, William mengatakan, pihaknya juga tengah menyeleksi tujuh kartu uang-el bank. Tujuannya, agar penumpang dapat menggunakan satu kartu untuk berbagai macam moda transportasi.
Seleksi dibutuhkan agar proses tap in dapat sesuai dengan standar, yakni berjalan dalam waktu satu detik. William mengatakan, pada 8 Februari 2019 pihaknya akan mengumumkan hasil seleksi.
MRT ditargetkan beroperasi pada Maret 2019. Terkait tarif, William mengatakan, belum ada keputusan dari pemerintah. Pihaknya mengajukan angka Rp 8.500 atau Rp 10.000 per 10 kilometer (km) dan sudah termasuk subsidi.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan rapat koordinasi terkait persiapan operasional MRT di Balai Kota Jakarta, Senin. ”Semua berjalan lancar dan semoga Maret sudah bisa digunakan oleh umum,” ujarnya saat ditemui secara terpisah.
Secara umum, Anies mengarahkan adanya integrasi antarmoda transportasi umum di DKI Jakarta. Dia menargetkan, integrasi tersebut sudah terealisasi secara menyeluruh pada 2020. (JUD)