Pergantian tahun dalam kalender Tionghoa ditandai dengan perayaan yang sangat penting. Tahun baru Imlek dirayakan hingga Cap Go Meh (15 hari kemudian). Tahun ini, warga Tionghoa menyambut Imlek 2570 pada Selasa, 5 Februari 2019.
Pada masa Orde Baru, perayaan imlek dibatasi. Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, melarang segala hal yang bernuansa Tionghoa, termasuk perayaan imlek. Warga keturunan Tionghoa hanya diperkenankan melakukan sembahyang di lingkungan wihara dan rumah sendiri.
Perayaan imlek di tempat umum baru bisa dilakukan setelah Presiden Abdurrahman Wahid mencabut inpres tersebut tahun 2001. Pemerintah pun menetapkan imlek sebagai hari raya fakultatif (hanya bagi yang merayakan). Imlek dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri sejak 2003.
Salah satu unsur penting dalam perayaan imlek adalah petasan atau mercon. Warga Tionghoa meyakini suara petasan atau mercon dapat mengusir hal-hal buruk dan mendatangkan keberuntungan serta kebahagiaan. Namun, pemerintah membatasi petasan hanya boleh dipasang sehari sebelum tahun baru hingga sehari sesudahnya. Gubernur Ali Sadikin juga melarang segala macam petasan impor masuk ke wilayahnya.
Menurut catatan Kompas, tahun 1970-an, perayaan imlek selalu disambut dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Namun demikian, pasar yang menyediakan barang makanan dan minuman) selalu ramai sejak sepekan menjelang imlek.
Barang yang diminati antara lain biskuit, mentega, keju, cokelat, buah-buahan dalam kaleng, dan minuman beralkohol, sangat mudah dijumpai di Gang Ribal, Pasar Pagi, Glodok, dan Pancoran. Barang-barang antaran atau bingkisan juga kelihatan banyak dijual di pasaran.
Selain bingkisan, saling berkirim kartu ucapan melalui kantor pos menjadi perekat silaturahim bagi yang tinggal berjauhan. Biasanya PN Pos dan Giro (PT Pos Indonesia) mengeluarkan imbauan agar warga mengirim kartu ucapan lebih awal, yakni tiga pekan sebelum imlek untuk tujuan pengiriman luar Pulau Jawa dan 10 hari sebelumnya untuk tujuan Pulau Jawa. Jangan lupa menempelkan perangko di sebelah kanan halaman muka amplop. Gong xi fa cai.