Pernah membayangkan menonton layar tancap beratap langit dan berlatar lanskap gedung-gedung pusat Jakarta? Akhir pekan ini, ada rooftop cinema yang berkonsep layar tancap di atas atap Jakarta.
Rooftop Cinema presented by Misbar Jakarta atau Gerimis Bubar Jakarta berkonsep layar tancap untuk generasi milenial. Kalau dulu layar tancap digelar di lapangan-lapangan di perkampungan atau dekat rumah, sekarang digelar di atap lantai tiga gedung JSC Hive di Jalan Prof Dr Satrio Nomor 7, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, dengan pemandangan gedung-gedung tinggi Jakarta.
“Kami ingin menghidupkan lagi layar tancap tapi dikemas modern, jadi untuk generasi milenial,” kata Humas Misbar Jakarta Olivia Afina (22) di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Film Indonesia peraih sederet penghargaan bergengsi, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, dipilih sebagai film perdana Rooftop Cinema pada Sabtu (2/2/2019) pukul 19.30. Di akhir pekan kedua Februari, Sabtu (9/2/2019), akan diputar film Danur, film horor produksi dalam negeri juga.
Menurut Olivia, dalam rangka turut menghidupkan sinema dalam negeri, Rooftop Cinema ini memang mengutamakan film-film Indonesia. Namun juga tak menutup kemungkinan film-film festival diputar di sana.
Kendati sudah banyak bioskop, Rooftop Cinema jelas menawarkan pengalaman baru dalam menonton film. Jangan cemas dengan hujan akan membuat bubar acara, penyelenggara menjanjikan semacam tenda transparan yang tak mengurangi pengalaman nonton di langit terbuka namun tetap relatif aman dari cuaca.
Olivia mengatakan, biaya untuk menonton Rp 129.000 per tiket dapat dibeli di www.kolase.com/rooftop-cinema-by-gerimis-bubar. Acara berlangsung dari pukul 18.00-00.00.
Dengan biaya itu, selain film utama akan diputarkan film-film mahasiswa yang sudah masuk festival maupun film independen. Ada juga kudapan gratis dan ditutup dengan karaoke bersama.
Tur makanan
Untuk menikmati suasana Imlek, Anda bisa mengikuti tur makanan yang diadakan Jakarta Food Traveler, Sabtu ini. Titik temu pada acara tur makanan hari Sabtu adalah Pantjoran Tea House di Glodok, Jakarta Barat pada pukul 09.00-13.00.
Jakarta Food Traveler akan mengajak Anda blusukan kawasan Petak Sembilan untuk melihat kemeriahan jelang Imlek. Perjalanan mengunjungi Tak Kie, kedai kopi tua di Jakarta; menikmati teh di Pantjoran Tea House; dan mengunjungi supermarket bahan baku makanan Tionghoa.
Sepanjang perjalanan, kita akan melihat deretan toko obat tradisional Cina, toko permen dan cokelat khas Glodok, kemeriahan jelang imlek di pasar tradisional Petak Sembilan, Vihara Dharma Bakti, gereja St Maria de Fatima, kuliner gang Kali Mati, warung vegetarian Koh Handi, dan kedai mi Belitung legendaris.
Anda juga bisa mencicipi aneka jajanan khas di kawasan yang dikenal sebagai surga kuliner ini.
Harga tur Rp 70.000 per orang setiap rute tidak termasuk biaya makan dan minum. Harga tersebut sudah termasuk biaya tiket museum, perizinan pemandu wisata, pemandu tur yang akan bercerita tentang tempat-tempat yang dikunjungi.
Selain tur makanan di pecinan Glodok, Jakarta Food Traveler juga mengadakan tur bertema Imlek di lokasi lain pada hari yang sama.
Tur makanan tersebut di antaranya berada di Pasar Lama Tangerang; wisata bhineka Cilincing; wisata makanan pecinan Bogor; dan Food Tour Vege Town Jelambar, Jakarta Barat. Anda tinggal memilih tur yang diminati dan melihat paketnya di akun Instagram/fanpage @wisatakreatifjakarta/jakartafoodtraveler.
Pewarna alam
Di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Sabtu akhir pekan ini, diisi dengan lokakarya pewarna alam yang disajikan mahasiswa kriya Institut Teknologi Bandung. Acara tentang pewarna alam yang berlangsung pukul 10.00-12.30 bisa diikuti dengan biaya Rp 50.000.
Lokakarya tersebut merupakan bagian dari pameran senirupa “Surprise12: Kriya Berkelanjutan” yang berlangsung 31 Januari-9 Februari 2019. Pameran ini merupakan seri ke-12 agenda tahunan Forum Komunikasi Mahasiswa Kriya Indonesia (FKMKI) yang merupakan wadah berkarya mahasiswa-mahasiswa jurusan Kriya Seni dari berbagai universitas seni di Indonesia.
Karya-karya yang ditampilkan di Bentara Budaya Jakarta selama Surprise12 berasal dari para mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, ISI Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Kesenian Jakarta, Institut Teknologi Bandung, ISI Padangpanjang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, ISI Denpasar, ISI Aceh dan Universitas Negeri Malang. Mari mampir, siapa tahu ada karya yang menarik.