BEKASI, KOMPAS — Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi akan memasang 450 penerangan jalan umum sepanjang 2019. Pemasangan diprioritaskan pada wilayah Kecamatan Bantargebang. Sebab sebagian besar jalan lingkungan di wilayah itu belum diterangi lampu jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, jumlah penerangan jalan umum (PJU) yang ada di seluruh kota masih jauh dari kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan jalan sepanjang 4.000 kilometer, dibutuhkan 80.000 unit PJU. Namun, saat ini baru ada 37.853 unit.
”Tahun ini kami akan memasang 450 PJU di sejumlah wilayah,” kata Arief. Pemasangan diprioritaskan untuk wilayah Kecamatan Bantargebang.
Jalan Siliwangi atau Jalan Narogong, Bantargebang, juga kekurangan penerangan. Padahal, jalan tersebut merupakan akses menuju kawasan industri. Areal itu juga merupakan akses utama truk sampah dari DKI Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
”Sebagian anggaran pemasangan PJU dibiayai dari dana hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jadi kami juga memprioritaskan wilayah yang berhubungan dengan Ibu Kota,” kata Arief.
Ia menambahkan, dari 450 PJU yang akan dipasang, 275 unit ada di Bantargebang. Pemasangan itu menggunakan dana hibah dari DKI Jakarta Rp 2,5 miliar. Alokasinya, Rp 1,5 miliar untuk pembelian lampu light emitting diode (LED) dan Rp 1 miliar untuk konstruksi.
Sementara itu, 175 PJU lainnya akan dipasang di sejumlah lokasi. Pemasangan itu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 sebesar Rp 900 juta.
Menurut Arief, penambahan PJU penting untuk mengurangi kerawanan di jalan. Misalnya, di Jalan Siliwangi atau Narogong, Bantargebang, kerap terjadi kecelakaan karena penerangan yang minim.
Polsek Bantargebang mencatat, sepanjang Desember 2018-Januari 2019, telah terjadi sembilan kali kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu orang. Kecelakaan itu juga mengakibatkan empat orang menderita luka berat dan empat orang luka ringan.
Potensi kejahatan jalanan juga semakin besar pada lingkungan yang gelap. Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Siswo mengatakan, pada Jumat (11/1), terjadi pembegalan di Mustikajaya pada pukul 02.00. Begal yang berhasil kabur ditangkap di Jalan Raya Bantargebang Setu.
Pemeliharaan
Selain pemasangan baru, pemeliharaan juga diupayakan. Kepala Bidang Pengendalian Konstruksi dan PJU DBMSDA Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan, tahun ini anggaran pemeliharaan PJU adalah Rp 1,5 miliar. Sejumlah uang tersebut disiapkan untuk membeli komponen pengganti pada PJU yang rusak.
Data hingga akhir 2018, terdapat 7.570 PJU yang rusak dari total 37.853 PJU. Kerusakan disebabkan oleh usia lampu yang sudah mencapai tujuh hingga 10 tahun.
Salah satunya di Jalan Jatimakmur, Pondok Gede. Di jalan yang membentang sekitar tiga kilometer itu, sejumlah PJU tidak berfungsi.
Setiap 200 meter, ada saja PJU yang mati. Areal sekitar diterangi lampu gedung atau kendaraan bermotor. Pemandangan itu pun bukan baru terjadi, melainkan sudah sejak lama.
Arief mengatakan, pemeliharaan terkendala keterbatasan personel unit reaksi cepat (URC). Saat ini terdapat enam tim URC, setiap tim terdiri dari lima orang. ”Mereka tidak bisa memeriksa PJU secara rutin karena harus berkeliling ke 12 kecamatan,” katanya.
Keterbatasan itu menyebabkan pola kerja DBMSDA cenderung berbasis kejadian. Oleh karena itu, kata Arief, masyarakat diharapkan untuk lebih aktif melaporkan kerusakan PJU.