BARCELONA, SELASA – Kekuasaan tidak tergoyahkan Barcelona di Copa Del Rey alias Piala Raja tengah dirongrong musuhnya, Sevilla. “El Barca” kembali memerlukan mantra ajaib bernama “remontada”, atau kebangkitan kembali, untuk menegaskan dinasti barunya ketika menghadapi Sevilla di perempat final Piala Raja, Kamis (31/1/2019) dini hari WIB.
Barca adalah tim yang mendapat predikat “sang raja” di ajang Copa del Rey. Mereka adalah tim tersukses di kompetisi itu dengan koleksi 30 trofi. Koleksi mereka itu jauh melampaui milik Athletic Bilbao (23 trofi) ataupun Real Madrid (19). Tak hanya itu, dalam empat tahun terakhir (2015-2018), trofi itu selalu menjadi milik mereka.
Rekor raihan empat trofi Piala Raja beruntun hanya bisa disamai dua tim lain, yaitu Madrid (1905-1908) dan Bilbao (1930-1933). Demi menancapkan hegemoni dan rekor baru, Barca bertekad merebut trofi itu untuk kali kelima beruntun. Belum pernah ada satu pun klub di Spanyol yang mampu melakukannya.
Tantangan Barca kian berat mengingat mereka menyerah 0-2 dari Sevilla di duel pertama perempat final, pekan lalu. Saat itu, Pelatih Barcelona Ernesto Valverde menurunkan tim lapis kedua dan mengistirahatkan sejumlah pemain bintang seperti Lionel Messi dan Luis Suarez. Untuk bisa lolos, Barca butuh kemenangan dengan margin minimal tiga gol di Camp Nou.
“Akan sangat sulit membalikkan kekalahan 0-2 dari tim seperti Sevilla. Mereka punya sejumlah pemain bagus dan bermain sangat baik dalam serangan balik. Kami butuh dukungan suporter pada laga ini,” ujar Messi seperti dikutip Marca menjelang duel balasan itu.
Meskipun diakui sulit, target kemenangan dengan selisih tiga gol bukan hal mustahil bagi Barca. Sejarah berkata, mereka akrab dengan kondisi sulit itu. Publik Camp Nou telah berkali-kali menjadi saksi kebangkitan timnya. Musim lalu misalnya, di babak yang sama, Barca kalah 0-1 dari Espanyol di duel pertama. Namun, mereka membalas 2-0 di duel kedua di Camp Nou.
Kisah remontada lebih epik dilakukan Barca di babak 16 besar Liga Champions dua musim lalu. Ketika itu, Barca dilumat Paris Saint-Germain 0-4 di duel pertama di Perancis. Barca pun sempat dikira habis saat itu. Di luar dugaan, Barca membalikkan situasi dengan menang telak 6-1 pada laga kedua di Camp Nou. Laga itu dikenang sebagai kebangkitan terhebat dalam sejarah sepak bola modern.
Di sisi lain, Valverde berambisi kembali meraih mahkota Piala Raja seperti yang ia lakukan musim lalu. Ia ingin menyamai prestasi dua pendahulunya, Pep Guardiola dan Luis Enrique, yang membawa Barca menyapu tiga trofi penting, yaitu Liga Spanyol, Piala Raja, dan Liga Champions, dalam semusim. Kebetulan, musim ini, Barca masih berpeluang meraih tiga trofi itu.
Hanya saja, Sevilla tidak akan menyerah begitu saja dan menjadi korban kesekian dari remontada Barca. Tekad mereka mengudeta sang raja kian menggebu-gebu mengingat kisah di final Piala Raja semusim silam. Ketika itu, mimpi Sevilla meraih trofi dikubur Barca seusai kalah telak, 0-5, di laga puncak. Malam ini waktu yang tepat mereka menuntaskan dendam kesumat.