BANYUWANGI, KOMPAS — Calon penumpang Kapal Perintis melahirkan saat sedang menunggu kapal Sabuk Nusantara. Kapal yang menurut rencana bertolak dari Pelabuhan Tanjung Wangi ke pulau-pulau kecil di Madura itu telah tertunda berlayar tujuh hari karena cuaca buruk. Rabu (30/1/2019) sore ini, kapal dijadwalkan berangkat jika cuaca mendukung.
Kejadian tersebut terjadi Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 18.00. Rupiana yang tinggal di ruang tunggu Terminal Keberangkatan Tanjungwangi tiba-tiba mengalami kontraksi. Calon penumpang lain yang juga tinggal di Terminal Keberangkatan melaporkan hal itu kepada petugas kesehatan. Petugas kesehatan pun langsung sigap menyiapkan kendaraan mobil patrol untuk mengevakuasi penumpang yang akan melahirkan tersebut ke bidan terdekat.
Rupiana (20), akhirnya melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Amalia Dwi Putri Tanjung Wangi. ”Saya beri nama Amalia karena dilahirkan oleh bidan Amalia, Dwi karena dia anak kedua, Putri Tanjung Wangi karena anak kami lahir saat menunggu kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi,” ujar Harmaen (27), suami Rupiana.
Saya beri nama Amalia karena dilahirkan oleh bidan Amalia, Dwi karena dia anak kedua, Putri Tanjung Wangi karena anak kami lahir saat menunggu kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi
Harmaen dan Rupiana berasal dari Pulau Sapeken di timur Madura. Mereka berencana pulang agar bisa melahirkan di tempat asalnya. Selama menunggu kapal, keluarga Harmaen dan puluhan penumpang lainnya terpaksa tidur di terminal keberangkatan. Mereka memilih tidur di tempat itu karena menghemat biaya penginapan.
Mulai Berlayar
PT Pelni selaku operator pelayaran kapal perintis Sabuk Nusantara 56 hari ini mulai menjual tiket pelayaran. Setelah tertahan selama tujuh hari akibat cuaca buruk, sore ini Kapal Perintis Sabuk Nusantara dijadwalkan berlayar dan meninggalkan Banyuwangi.
Sabuk Nusantara 56 merupakan kapal perintis yang melayani rute ke pulau-pulau kecil di Laut Jawa bagian timur. Beberapa pulau yang disinggahi antara lain Sapeken, Pagerungan, Masalembo, Madura, dan Jawa (Surabaya dan Banyuwangi).
Informasi mengenai penjualan tiket Kapal Sabuk Nusantara disampaikan Shinta Dwi Rahayu dari Humas Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Wangi, Rabu (30/1/2019). ”Pagi ini penjualan tiket mulai dibuka. Menurut rencana, pukul 16.00 kapal Sabuk Nusantara akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjuwangi,” ujarnya.
Kapal Perintis Sabuk Nusantara kembali melayani pelayaran setelah ditutup sejak Selasa (22/1/2019). Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi Agus Winartono mengatakan, saat itu imbauan untuk tidak berlayar berlaku bagi seluruh kapal dengan kapasitas di bawah 3.000 gross ton. Adapun Sabuk Nusantara 56 memiliki kapasitas 1.200 gros ton.
”Kebijakan tersebut didasarkan pada informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta maklumat pelayaran dari Kementerian Perhubungan. Cuaca ekstrem yang terjadi mengakibatkan tinggi gelombang di Laut Jawa bagian timur mencapai 3,5 meter hingga 5 meter.
Selama penundaan keberangkatan, Agus mengatakan tidak ada kompensasi khusus yang diberikan kepada para calon penumpang. Pelni sebagai operator perjalanan belum sempat menjual tiket perjalanan dari Banyuwangi menuju Sapeken.