JAKARTA, KOMPAS — Sebuah buku persembahan kepada Peter Carey berjudul Urip Iku Urup: Untaian Persembahan 70 Tahun Profesor Peter Carey diluncurkan di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia Jakarta, Rabu (30/1/2019). Buku tersebut berisi perjalanan Peter Carey disertai dengan sejumlah esai sebagai penghormatan kepadanya dari para sejarawan, wartawan, kurator, dan lainnya.
Peter Carey diketahui telah melakukan kajian mendalam tentang sosok Pangeran Diponegoro sejak 1971. Tak ayal, keturunan Diponegoro juga turut menuliskan esai sebagai penghormatan kepada Peter Carey.
Buku setebal 568 halaman tersebut diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK). Dalam peluncuran tersebut, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Tri Agung Kristanto bertindak sebagai moderator. ”Hidup itu untuk menyala, nyala tersebut untuk orang lain, seperti Peter Carey,” kata Tri Agung.
Peter Carey lahir di Rangoon, Myanmar, pada 30 April 1948. Kini ia menjadi Profesor Tamu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Jakarta. Selain itu, ia juga seorang Profesor Kehormatan dari Trinity College, Oxford.
Pada 1975, penelitian pertamanya tentang Diponegoro menghasilkan sebuah desertasi The Power of Prophecy, Prince Diponegoro and The End of An Old Order in Java, 1785-1855 di Universitas Oxford.
Pada 2012, karya tersebut diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia dengan judul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali menerbitkan karya-karya tentang Diponegoro, seperti Babad Dipanegara: Sejarah Asal Usul Perang Jawa 1825-1830 pada 1981, Takdir-Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855 (2014), dan Sisi Lain Diponegoro (2017). (FAJAR RAMADHAN)