Ada berbagai cara kreatif untuk bisa membantu sesama. Siswa-siswi sekolah ACS Jakarta memilih menggelar konser guna menggalang dana untuk amal. Konser yang dipersembahkan dari kelompok ekstrakurikuler tari bernama ACS Jakarta Dance Crew (AJDC) tersebut berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 84 juta.
Acara yang digelar pada 25 dan 26 Januari 2019 di ACS Jakarta Performing Arts Theater Jakarta Timur tersebut bertajuk “Dance For Charity: Vanguardian Identity”. Para siswa mempertunjukkan berbagai tarian kolaborasi modern dan tradisional, dengan memasukkan unsur cerita rakyat Indonesia seperti Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
“Ini konser amal kedua dan semua hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke sekolah atau ke tempat yang sudah dipilih. Sementara, untuk biaya konser dibantu sponsor dan dari para wali murid sendiri,” kata Arum Handayani, guru tari sekaligus ketua acara, Jumat (25/1/2019).
Harga tiket yang dijual dalam konser tersebut mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 250.000. Dana yang didapat akan disumbangkan ke dua Sekolah Dasar (SD) di Kupang, yaitu SD Katolik Don Bosco dan SD Negeri Kofi.
Kedua sekolah tersebut didirikan oleh masyarakat lokal untuk membantu pendidikan para warga yang tidak mampu. Namun, pembangunan di kedua sekolah tersebut mengalami kendala dalam pendanaan dan sumber daya sehingga membutuhkan bantuan.
Dana yang terkumpul, sebagian akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas sekolah, seperti membangun ruang kelas, mengecat, dan menghias dinding. Sedangkan, sebagian lagi akan digunakan untuk membiayai program pendidikan guru selama lima tahun untuk memastikan bahwa sekolah dapat terus berjalan dengan baik.
“Bagus, karena acara ini bukan hanya memamerkan tarian dari siswa-siswanya, tapi juga kesempatan untuk berbagi kasih dan mengajarkan sifat empati,” ujar Oranda Pandjaitan, salah satu penonton yang juga walimurid siswa ACS Jakarta.
Hal serupa juga diutarakan oleh Cintya (50), salah satu penonton. Para siswa berkarya bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk membantu orang lain. “Anak-anak jadi punya kreativitas yang positif dan bermanfaat buat orang lain, daripada kecanduan main gawai,” ucap Cintya.
Adapun, Arum juga menjelaskan bahwa keinginan untuk membuat konser amal merupakan ide spontan yang diajukan oleh para beberapa siswa tahun 2016. Kemudian menjadi kegiatan yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh kelompok tari di sekolah ACS Jakarta.
“Program konser amal tersebut akan terus berlanjut untuk bisa memastikan bahwa bantuan yang diberikan bisa benar-benar berguna dan efektif. Misalnya, butuh pompa air tapi tidak bisa dipenuhi tahun ini, akan diberikan tahun depan untuk proyek selanjutnya,” imbuh dia.