JAYAPURA, KOMPAS — Longsor menerjang enam rumah warga di Kampung Kuragime, Distrik Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Senin. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Dari data yang dihimpun Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara, longsor terjadi pukul 22.40 WIT. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur Karubaga selama sekitar 10 jam.
Sebuah asrama putra yang ditempati sembilan pelajar asal Kampung Yali mengalami kerusakan berat. Sementara lima rumah lainnya hanya terkena sedikit longsoran tanah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa saat dihubungi dari Jayapura pada Selasa (29/1/2019) mengatakan, sembilan pelajar selamat. Mereka bergegas keluar asrama sesaat sebelum longsoran tanah menerjang asrama mereka.
”Kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tolikara untuk memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan,” kata Derwes.
Ia menuturkan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara telah menghimbau 200 keluarga yang bermukim di Kampung Kuragime agar mewaspadai longsor susulan. Sebab, curah hujan di Karubaga tinggi.
”Pemkab Tolikara juga telah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor di 46 distrik. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan sejak awal Januari ini,” ujar Derwes.
Sebelumnya, banjir setinggi 2 meter melanda 10 kampung di dua distrik tersebut, Senin (14/1/2019). Pemicu banjir adalah meluapnya Sungai Goyage.
Akibat banjir, 3 warga hilang hingga saat ini, 5 warga luka ringan, 1 rumah ibadah mengalami kerusakan, dan 170 hektar lahan perkebunan milik warga tergenang air.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, Tolikara termasuk tujuh kabupaten di kawasan Pegunungan Tengah Papua yang diperkirakan didera curah hujan tinggi hingga akhir Februari mendatang.
Enam kabupaten lainnya adalah Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Yalimo.
”Berdasarkan hasil analisis kami, curah hujan di tujuh kabupaten ini hingga bisa mencapai 300 hingga 500 milimeter. Kondisi curah hujan dengan intensitas ringan berada di bawah 200 milimeter per bulan. Kami menghimbau warga di daerah-daerah ini agar waspada bencana alam,” papar Petrus.