Ma\'ruf Amin Ingatkan Pendakwah Jaga Negara dan Agama
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendakwah berperan penting dalam menjaga negara dan agama. Apalagi di tengah maraknya radikalisme dan intoleransi.
Hal tersebut diingatkan oleh calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Jakarta, Senin (28/1/2019) .
Turut hadir dalam acara itu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan Rais Aam PBNU Miftahul Achyar.
Menurut Ma’ruf, saat ini pendakwah memiliki dua tugas utama, yaitu menjaga agama dan menjaga negara. Kedua tugas tersebut sama pentingnya dan harus dilakukan secara beriringan melalui dakwah yang mereka sampaikan.
Dalam mengingatkan pendakwah akan dua tugas pentingnya tersebut, LDNU diharapkan berada di garda terdepan.
Tugas pendakwah itu penting untuk dijalankan karena saat ini radikalisme dan intoleransi menjadi salah satu ancaman keutuhan bangsa.
”NU harus muncul di depan untuk mencegah hal seperti ini semakin menjamur. Kita lakukan perjuangan yang selalu dilakukan NU, yaitu secara bijak dan santun,” kata Ma’ruf.
Cara-cara dakwah pun diharapkan tidak hanya melalui ceramah saja. Pendakwah diharapkan dapat memanfaatkan sarana lain, seperti menulis buku, menjadi pembicara seminar, dan menggunakan media sosial.
Jika para pendakwah tidak melakukan tugasnya dengan baik, Indonesia dapat terperosok pada jurang perpecahan. Ia mencontohkan Afghanistan yang hingga kini masih dilanda konflik akibat kurangnya pemahaman tentang agama dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan negaranya.
Ia juga berharap, melalui Rakornas LDNU ini, para pendakwah dapat merumuskan pemahaman Islam yang tepat sesuai dengan dasar negara. Hal ini dinilai penting guna menghindari kesalahan persepsi umat Muslim dunia terhadap Islam dan kebangsaan di Indonesia.
Sementara itu, Said mengingatkan pendakwah untuk tidak memprovokasi umat dalam khotbah. Seharusnya khotbah dijadikan sebagai hal sakral yang digunakan untuk memperkuat ajaran agama Islam kepada umat.
”Khotbah itu ada adab dan etikanya. Jangan malah dijadikan panggung untuk mencaci maki, menjelek-jelekkan, hingga menyudutkan salah satu pihak,” pungkasnya.