BOSTON, SABTU - Yomif Kejelcha pelari jarak jauh asal Ethiopia yang juga merupakan pemegang rekor dunia 3.000 meter U20, mampu mengukir namanya sebagai pelari ke-12 tercepat di dunia pada nomor lari 1 mil. Hal tersebut dicapai Kejelcha (21) setelah telah menyelesaikan 1 mil atau 1.609 meter ini dengan waktu 3 menit 51,70 detik pada seri pertama dari enam seri kejuaraan World Indoor Tour IAAF 2019. Di kejuaraan New Balance Indoor Grand Prix, di Boston, AS, Sabtu (26/1) kemarin.
Kejelcha yang memiliki postur dengan tinggi 1,86 meter ini langsung meninggalkan lawan-lawannya pada putaran terakhir. Kejelcha meninggalkan saingan utamanya asal Kenya, Birgen Bethwell yang kali ini harus puas di posisi kedua dengan catatan waktu 3 menit 54,82 detik
Posisi ketiga ditempati pelari tuan rumah, Sam Prakel yang mencapai garis finis dengan waktu 3 menit 56,60 detik. Dengan hasil tersebut Kejelcha yang baru 1 Agustus nanti genap berusia 22 tahun telah mencatatkan dirinya sebagai pelari di urutan ke-12 tercepat di dunia untuk lomba lari 1 mil atau mencapai 1.609 meter indoor.
Rekor dunia lari 1 mil indoor ini hingga saat ini masih atas nama Hicham El Guerrouj dari Maroko yang sudah bisa menyelesaikan dengan waktu 3 menit dan 48,45 detik ketika Indoor Flanders Meeting, dimulai di Belgia, 12 Februari 1997 lalu.
Selain memegang rekor dunia indoor-nya El Guerrouj (44) juga menjadi pemegang rekor dunia 1 mil outdoor dengan waktu yang sudah mencapai 3 menit 43,13 detik ketika dicapainya pada Golden Gala, di Stadion Olimpiade, Roma, Italia, 7 Juli 1999 lalu.
Selain kedua rekor tersebut, El Guerrouj yang juga peraih medali emas 1500 meter dan 500 meter Olimpiade 200 Athena, juga merupakan pemegang rekor dunia untuk nomor 1500 meter indoor (3 menit 31,18 detik), nomor 1500 meter out door (3 menit 26,00 detik), serta nomor 2000 meter (4 menit 44,79 detik) out door.
Pada kategori putri, Gabriela Debues-Stafford dari Kanada mampu menjadi jawara setelah mencapai garis finis dengan waktu 4 menit 24,80 detik.
Catatan waktu Debues-Stafford masih terlalu jauh dibandingkan rekor dunia 1 mil putri yang dipegang Genzebe Dibaba dengan waktu 4 menit 13,31 detik Rekor itu dicetak Dibaba pada kejuaraan indoor Globen Galan, Stockholm, Swedia, 17 Februari 2016 lalu.
Peringkat kedua dan ketiga ditempati Elinor Purrier dari AS dengan waktu 4 menit 24,88 detik dan Dawit Seyaum dengan waktu 4 menit dan 26,84 detik.
Dari nomor loncat galah putri, pemegang medali emas Olimpiade Rio 2016 dan medali emas Kejuaranaan Dunia Atletik 2017 London, Katerina Stefanidi (28) memiliki pesaing baru, yaitu kepada Katie Nageotte (27) dari Ohio, AS, yang menjadi juara pertama.
Nageotte yang juga pemegang medali perak Kejuaraan Dunia Atletik 2017 London ini memulai loncatan dengan tinggi mistar mencapai 4,51 meter. Stefanidi melewatinya dengan lompatan 4,71 meter.
Nageotte berbalik unggul setelah melompati 4,86 meter. Nageotte meminta mistar dinaikkan lagi sampai 4,92 meter, tetapi gagal diloncatinya. Nageotte tetap menjadi juara pertama dan Stefanidi di posisi kedua. Posisi ketiga ditempati Rhodes-Johnigan dengan loncatan 4,61 meter.
Sedangkan pada nomor 60 meter lari gawang putra, dari 6 peserta, hanya Jeffrey Julmis yang berasal dari Haiti. Sedangkan 5 lainnya merupakan sprinter AS.
Jarret Eaton keluar sebagai juara setelah mencatat waktu 7,64 detik. Diikuti Aaron Mallett dengan waktu 7,65 detik dan Freddie Crittenden yang mencatat waktu 7,66 detik.
Rekor dunia untuk nomor 60 meter masih dipegang oleh Christian Coleman (22) juga dari AS yang sudah mencapai 6,34 detik, yang diciptakan di Albuquerque Convention Center, di New Mexico, saat kejuaraan AS Indoor, 18 Februari 2018 lalu.