Erick Thohir Ajak Masyarakat Optimistis Tatap Masa Depan Indonesia
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, mengajak masyarakat untuk optimistis bahwa Indonesia akan menjadi bangsa dengan kekuatan ekonomi besar pada 2045. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini menjadi langkah untuk mewujudkan hal itu.
Erick mengatakan itu saat acara Flashmob Kebangsaan untuk NKRI di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/1/2019). Menurut Erick, tanda-tanda Indonesia menjadi bangsa yang maju sudah tampak, yaitu ekonomi terus tumbuh di atas 5 persen. Karena itu, masyarakat harus optimistis akan masa depan Indonesia.
”Pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah saat ini, itulah bagian dari pembangunan bagaimana kita akan melihat bahwa kita akan menjadi bangsa besar di ulang tahun ke-100 kemerdekaan Indonesia pada 2045,” kata Erick di hadapan ribuan peserta Flashmob Kebangsaan untuk NKRI.
Erick menambahkan, bangsa Indonesia memiliki keragaman luar biasa, di antaranya ada lebih dari 700 suku. Karena itu, negara ini harus dibangun atas asas persatuan sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.
”Kita nggak mau Indonesia ini pecah. Sudah banyak contoh negara-negara yang pecah yang akhirnya menjadi negara yang mundur, seperti Suriah itu mundur, Yugoslavia sekarang ekonominya juga mundur karena terpecah-pecah. Kita harapkan kita harus menjadi satu, yaitu tetap kita jaga negara Indonesia ini yang optimistis,” katanya di sela-sela acara.
Erick menyatakan, untuk memajukan ekonomi Indonesia, sejumlah program telah dilaksanakan pemerintah dengan baik. Hal itu di antaranya bunga pinjaman kredit usaha rakyat untuk usaha mikro, kecil, dan menengah diturunkan menjadi 7 persen. Adapun bunga pinjaman Bank Mikro Nelayan sebesar 3 persen.
”Program dana desa sudah tersalurkan dengan baik, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan terus ini harus kita jaga karena kalau tidak dijaga, kesenjangan sosial siapa yang akan tanggung jawab? Dan, pemerintah ini sudah berhasil menekan kesenjangan sosial menjadi yang terendah 0,39,” katanya.
Ketua Panitia Baningsih Tedjokartono mengatakan, Flashmob Kebangsaan untuk NKRI yang digelar Sekretariat Bersama Relawan Jokowi-Ma’ruf Amin diikuti lebih kurang 15.000 orang terdiri dari para sukarelawan, partai pendukung, dan masyarakat. Dalam kegiatan ini dikibarkan 5.001 bendera Merah Putih untuk mengobarkan rasa cinta pada Tanah Air Indonesia.
”Kegiatan ini digagas karena rasa peduli kami pada bangsa Indonesia, rasa cinta kami pada negeri ini melahirkan keinginan agar negeri ini tidak terkoyak oleh pemaksaan segelintir golongan,” ujarnya.