Konser gitar klasik identik dengan permainan repertoar-repertoar ciptaan komposer-komposer ternama. Tapi, dalam konser Musik Kamisan “Sesiliran” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (24/1/2019) malam, gitaris muda Johanes Kristianto (25) memilih hanyut dalam permainan komposisi-komposisi ciptaannya.
“Sesiliran”adalah salah satu judul komposisi ciptaan Johanes Kristianto atau biasa dipanggil Jack. Lulusan Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini membawakan kumpulan komposisinya yang tercipta dari inspirasi-inspirasi hidupnya sehari-hari.
Tak seperti konser gitar klasik pada umumnya, di Bentara Budaya Jakarta Jack mengajak rekan-rekannya berkolaborasi bersama. Penampilan pertama dibuka oleh kelompok musik SAPAMALAM yang salah satu pemain di dalamnya adalah Jack pada Cello dan flute. Setelah itu, secara berturut-turut Jack membawakan deretan komposisi ciptaannya mulai dari, “Jack”, “Peripih”, “Kailasa”, “Asaliak”, “Struggle of Reog”, dan sebagainya.
Judul-judul komposisi ciptaan Jack unik-unik. Semuanya tercipta dari pengalaman hidup sehari-hari yang kemudian menginspirasi dirinya untuk merangkai nada-nada.
“Lagu ‘Jack’ mengisahkan tentang diri saya, manusia yang terkadang lupa untuk menghargai dirinya sendiri. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk menghargai diri sendiri,” ujar Jack.
Komposisi berjudul “Peripih” terinspirasi dari peripih yang berfungsi menopang dan memberi kekuatan pada struktur candi. Sesuai dengan maknanya, yaitu menguatkan, maka dengan memainkan komposisi ini, gitaris akan memiliki kekuatan dan kelincahan dalam bermusik. “Peripih”memang dimainkan dalam tempo yang cepat, dinamis, dan penuh dengan hentakan.
Berkolaborasi
Dalam konser “Sesiliran”, Jack berkolaborasi dengan sejumlah musisi, seperti Saryanto pada kendang, Kuartet Gitar 4.13 Jakarta pada ansamble gitar, Nadya Abror pada cello), dan juga kolaborasi tari oleh Oka Balthazar dan Anita Karlina.
Jack serius dalam menggeluti dunia musiknya. Ia pernah mengikuti masterclass bersama gitaris klasik dunia asal Perancis, Gabriel Bianco. Ia juga belajar aransemen dan komposisi musik kepada RM Aditya, Hery Budiawan, Royke Koapaha, dan Slamet Abdul Sjukur. Jack berulangkali menggelar konser di sejumlah tempat. Untuk album Sesiliran, Jack telah tampil di Tangerang, Solo, Yogyakarta, Tulungagung, Serang, dan Jakarta.