Waspadai Potensi Banjir Bandang akibat Hujan Ekstrem
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS - Hujan ekstrem beberapa waktu terakhir tidak hanya berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor, tetapi juga banjir bandang dengan risiko kerusakan besar. Masyarakat di berbagai wilayah diminta meningkatkan kewaspadaan.
"Saya kira potensi terjadinya banjir bandang itu cukup besar. Oleh karena itu, harus kita waspadai bersama-sama," kata pakar hidrologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Maryono, Kamis (24/1/2019), di kampus UGM, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Agus menjelaskan, banjir bandang merupakan banjir yang berlangsung cepat,
dengan kisaran waktu terjang relatif pendek dan debit puncak ekstrem tinggi. Banjir bandang biasanya membawa lumpur, pasir, batu-batuan, kayu-kayu, dan berbagai material lain.
"Banjir bandang ini biasanya banyak membawa korban jiwa dan harta benda karena terjadi dengan waktu yang singkat dan debit banjir yang ekstrem sehingga masyarakat tidak sempat menyelamatkan diri," ujar Agus yang merupakan dosen Fakultas Teknik UGM itu.
Agus memaparkan, banjir bandang bisa terjadi karena sejumlah penyebab, misalnya hujan ekstrem. Dia menambahkan, hujan ekstrem yang terjadi di daerah hulu sungai bisa menyebabkan banjir bandang apabila daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut telah jenuh akibat hujan sebelumnya.
Menurut Agus, apabila suatu DAS telah jenuh, hujan ekstrem yang terjadi di hulu bisa menyebabkan banjir bandang. Hal ini karena tambahan debit air akibat hujan ekstrem tidak mampu lagi ditampung di DAS tersebut.
"Jika intensitas hujan di daerah hulu sangat ekstrem tinggi, sementara sebelumnya telah terjadi hujan sehingga DAS mengalami kejenuhan, maka hujan ekstrem yang terjadi tidak dapat ditahan lagi oleh DAS dan mengalir dengan cepat ke hilir sehingga terjadilah banjir bandang," ungkap Agus.
Agus menambahkan, agar banjir bandang akibat hujan ekstrem tidak mengakibatkan jatuhnya korban, masyarakat dan pemerintah perlu mengantisipasi dengan melihat hasil ramalan cuaca. Dia menuturkan, apabila ramalan cuaca dari lembaga berwenang menunjukkan adanya potensi hujan ekstrem, masyarakat yang tinggal dekat dengan sungai bisa saja dievakuasi lebih dulu.
"Masyarakat harus dipersiapkan untuk evakuasi jika kondisi ramalan cuaca hujan mengisyaratkan adanya hujan ekstrem," kata Agus.