Tersingkirnya Serena Williams pada perempat final dramatis akan melahirkan juara baru Australia Terbuka di tunggal putri. Dua dari empat semifinalis berpeluang meraih gelar juara grand slam untuk pertama kalinya.
AFP/WILLIAM WEST
Petenis Ceko Karolina Pliskova melakukan servis saat menghadapi Serena Williams (Amerika Serikat) pada perempat final Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Rabu (23/1/2019). Pliskova menang dramatis atas Serena dan lolos ke semifinal.
MELBOURNE, RABU Semifinal tunggal putri Australia Tebuka, yang akan berlangsung di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Kamis (24/1/2019), akan mempertemukan Karolina Pliskova (Ceko) dengan Naomi Osaka (Jepang) dan Petra Kvitova (Ceko) melawan Daniel Collins (Amerika Serikat).
Formasi itu terjadi setelah Pliskova menyingkirkan kandidat kuat juara, Serena Williams (AS), lewat laga tiga set, 6-4, 4-6, 7-5 yang dramatis, Rabu (23/1).
Dari empat semifinalis, Pliskova dan Collins berpeluang meraih gelar pertama di arena grand slam. Pliskova sempat tampil pada final AS Terbuka 2016, namun kalah dari Angelique Kerber.
Collins, petenis non unggulan peringkat ke-35 dunia, bahkan tak pernah melewati babak pertama grand slam sebelum tampil di Melbourne Park tahun ini. Dalam satu-satunya penampilan di Australia Terbuka 2018, Collins tersingkir pada babak kualifikasi.
Sementara itu, Kvitova adalah juara Wimbledon 2011 dan 2014, sedangkan Osaka memenangi grand slam terakhir, AS Terbuka 2018.
Lahirnya juara baru tunggal putri Australia Terbuka ini mengulang tiga dari lima penyelenggaraan terakhir. Gelar bagi Caroline Wozniacki (Denmark) pada 2018 tak hanya yang pertama dari Australia Terbuka, tetapi juga yang pertama baginya di arena grand slam.
Australia Terbuka 2014 dan 2016 juga melahirkan juara baru, masing-masing, Li Na (China) dan Kerber. Adapun gelar juara pada 2015 dan 2017 didapat Serena.
Serena sebenarnya berpeluang menjadi juara yang kedelapan kali di Melbourne Park. Melawan Pliskova, Serena telah unggul 5-1 pada set ketiga dan memperoleh empat match point. Namun, Pliskova tak mau menyerah dan berbalik memenangi laga itu.
Saat unggul 5-1 dan memegang servis pada gim ketujuh, engkel kiri Serena terkilir hingga dia tak lagi bebas bergerak, terutama saat melakukan servis. Serena pun kehilangan enam gim berikutnya.
AFP/PETER PARKS
Serena Williams bereaksi setelah kehilangan poin melawan Karolina Pliskova pada perempat final Australia Terbuka di Melbourne, Rabu (23/1/2019). Serena tersingir meski sempat untggul 5-1 pada set ketiga.
Namun, peraih 23 gelar grand slam itu tak menjadikan kondisinya sebagai alasan kekalahan. ”Saat ini, kaki saya baik-baik saja. Kalau ada apa-apa, saya akan merasakannya esok hari. Pada pertandingan tadi, Pliskova bermain sangat baik, termasuk saat saya servis,” kata Serena, yang absen di Australia Terbuka 2018 karena baru melahirkan putrinya pada September 2017.
Pliskova bercerita, ketika tertinggal 1-5, dia tak merasa bisa memenangi pertandingan. Namun, ketika Serena kehilangan momentum, Pliskova memanfaatkan itu. Selain dengan servis keras, dia berhasil memanfaatkan servis Serena yang melemah karena kesulitan gerak.
Unggulan ketujuh itu merasa percaya diri sejak memasuki lapangan karena memiliki pukulan yang bisa menjadi senjatanya. ”Servis saya baik, mungkin forehand juga. Memang tak selamanya senjata itu berhasil melahirkan poin, tetapi saya yakin dengan itu. Tetapi, saya tak boleh terlalu percaya diri karena masih ada pertandingan berikutnya,” tutur Pliskova.
Pliskova memang pantas waspada karena Osaka, lawannya pada semifinal, tampil konsisten. Setelah menjuarai AS Terbuka, minimal dia lolos ke semifinal pada empat dari lima turnamen, termasuk saat ini. Namun, petenis Jepang berusia 20 tahun itu tak ingin membebani dirinya dengan target besar, juara di Melbourne.
”Untuk bisa tampil baik di sini perlu perjuangan berat. Saya akan melakukannya selangkah demi selangkah,” katanya..
Terlahir kembali
Adapun Kvitova merasa terlahir kembali dengan tiket semifinal yang didapat di Melbourne Park. Ini menjadi semifinal pertama di grand slam sejak menjuarai Wimbledon 2014.
AP PHOTO/KIN CHEUNG
Petra Kvitova meluapkan kegembiraan setelah mengalahkan petenis Australia Ashleigh Barty dan lolos ke semifinal Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Selasa (22/1/2019).
”Sejak Wimbledon 2014, saya dan tim berusaha keras kembali pada kondisi seperti ini. Dengan target bisa kembali seperti beberapa tahun lalu, saya pun gugup saat tampil di sini, sejak babak pertama,” ujar Kvitova.
Petenis berusia 28 tahun itu juga merasa terlahir kembali setelah menyingkir dari kompetisi tenis pada Desember 2016 hingga Mei 2017. Menjelang Natal 2016, lengan kirinya terluka karena tusukan pisau perampok yang memasuki apartemennya. Dia pun menangis ketika mengingat kembali kejadian itu, termasuk perjuangannya untuk kembali ke papan atas persaingan tenis dunia.