Huntara Penyintas Tsunami di Banten Ditargetkan Rampung Mei 2019
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS — Pembangunan hunian sementara bagi penyintas tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, ditargetkan rampung awal Mei 2019. Berjumlah total 824 unit, hunian sementara itu tersebar di tujuh lokasi.
”Saat ini sudah rampung 100 unit hunian sementara atau huntara. Para personel Kepolisian Resor Pandeglang sudah membantu beberapa penyintas pindah ke huntara yang terletak di dua desa di Kecamatan Sumur. Di Desa Sumberjaya ada 80 unit dan 20 unit di Desa Tunggaljaya,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita saat memaparkan penanganan pascatsunami di depan anggota Komisi VIII DPR RI di Pandeglang, Kamis (24/1/2019).
Untuk huntara lainnya, Irna mengatakan tengah dalam proses pembangunan. Huntara itu tersebar di Kecamatan Sumur, Panimbang, dan Kecamatan Labuan. Menurut Irna, biaya pembangunan huntara sekitar Rp 10 juta per unit.
”Para penyintas diharapkan sudah tinggal di hunian yang layak sebelum Ramadhan. Validasi data calon-calon penghuni huntara sudah dilakukan. Mereka yang boleh tinggal di huntara hanya yang rumahnya rusak sedang dan berat,” ujarnya.
Terkait mata pencarian penyintas selama tinggal di huntara, Irna mengatakan akan mengupayakan pencairan jatah hidup hingga 60 hari ke depan. Besarannya Rp 100.000 per hari per keluarga. Harapannya, hal itu dapat menjadi bekal penyintas melewati masa transisi pascabencana.
Ketua Komisi VIII DPR RI M Ali Taher mengatakan, huntara sangat diperlukan untuk membuat penyintas tinggal lebih nyaman ketimbang di pengungsian. Huntara, kata Ali, juga dapat menekan gejolak sosial yang rentan hadir pascabencana.
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, selama masa tanggap darurat di Kabupaten Pandeglang, Polri, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan pihak-pihak lain telah bekerja dengan baik. Langkah terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah memulihkan perekonomian para penyintas dan daerah terdampak.
”Salah satunya adalah sektor pariwisata. Kami akan mengimbau kementerian-kementerian menggunakan kembali hotel di Pantai Carita dan Pantai Tanjung Lesung,” katanya. Sejak tsunami terjadi, tingkat hunian hotel-hotel di Pandeglang anjlok, bahkan hotel-hotel itu nyaris kosong.