Pengusaha Kecil Palembang Manfaatkan Fasilitas Google Bisnisku
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Semakin banyak pengusaha kecil dan menengah di Palembang, memanfaatkan layanan Google Bisnisku (Google My Business/GMB) untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan mendaftarkan bisnis pada layanan GMB, para pengusaha tersebut dapat menjangkau konsumen lebih luas.
“Data kami menyebutkan, sebanyak 82 persen konsumen mencari usaha atau layanan yang ada di sekitarnya dengan mesin pencari. Jadi, kalau pengusaha tidak muncul di mesin pencari akan rugi sendiri. Karena dengan mendaftarkan bisnis di Google Bisnisku, akan muncul di mesin pencari juga di peta Google,” kata Head of Corporate Communication Google Indonesia Jason Tedjasukmana di Palembang, Rabu (23/1).
Dia juga mengatakan, bisnis yang mengunggah foto akan lebih banyak menarik pengunjung. Dengan Google Bisnisku, dapat juga terbangun interaksi langsung dengan pelanggan. “Yang penting lagi, layanan ini bebas biaya,” jelas Jason.
Sekolah tari Srijayanasa misalnya, mendapatkan undangan-undangan untuk pentas di luar negeri karena panitia menemukan mereka dari mesin pencari Google. “Kami mengunggah kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan ke GMB,” ujar pendiri Srijayanasa Surtia Ningsih.
Dengan berbagai informasi yang diunggah juga dari berbagai ulasan yang ditampilkan, sekolah tari itu menjadi semakin meningkat kredibilitasnya. Saat ini ada 40 murid dari berbagai usia yang belajar di sekolah tari tersebut.
Selain usaha bidang jasa, usaha yang memproduksi makanan pun mendapatkan manfaat dari pencantuman bisnis mereka di GMB. Cik Ari misalnya. Perempuan ini sudah membuat kue dari dapur rumahannya sejak 10 tahun lalu. Bahkan pada tahun 2015 Cik Ari sudah mendaftarkan bisnisnya ke GMB. Sayangnya, dia tidak mengikuti pelatihan untuk memaksimalkan layanan GMB tersebut.
“Barulah pada tahun 2018 saya ikut pelatihan dan memaksimalkan layanan yang ada di GMB. Hasilnya luar biasa. Pasar saya semakin luas, bahkan pengiriman makanan khas Palembang seperti pempek, lenggang, dan lainnya mencapai Jabodetabek,” kata Cik Ari yang bisnisnya diberi nama Gudang Makanan Palembang.
Cik Ari melayani penjualan secara daring melalui Tokopedia. Cik Ari tidak hanya menjual makanan ke konsumen di daerah Palembang saja, tetapi juga sampai ke luar kota karena GMB juga dapat mencantumkan toko daringnya.”Saya memanfaatkan GMB untuk menjaga eksistensi bisnis saya,” tambah Cik Ari.
Dengan layanan tersebut, ada pula laporan analisis Google yang diberikan seperti berapa orang yang mencari lewat mesin pencari, berapa orang yang menelepon, berapa orang yang memanfaatkan peta untuk menemukan bisnis tersebut. Sehingga, para pelaku usaha dapat mengambil langkah lanjutan untuk lebih meningkatkan bisnis mereka. Seperti Srijayasana yang menemukan, pengunjung bisnis mereka meningkat pesat setelah ada unggahan video mengenai pentas. Dengan demikian, setiap kegiatan pentas yang lakukuan murid sekolah tari tersebut, akan didokumentasikan dengan baik.
Pelatihan
Para pebisnis kecil dan menengah yang sudah mendaftarkan bisnisnya di GMB juga mendapatkan pelatihan untuk memaksimalkan layanan tersebut. “Sejak dua tahun lalu, sudah satu juta pelaku usaha kecil dan menengah yang mendapatkan pelatihan memaksimalkan platform digital, dalam program Woman Will dan Gapura Digital,” kata Jason.
Tahun ini atau tahun depan, ditargetkan setidaknya ada satu juga pelaku usaha lainnya yang mendapatkan pelatihan dan memaksimalkan platform digital untuk meningkatkan bisnisnya.
Di Palembang, pelatihan dilakukan setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Para pelaku UKM yang sudah dapat meningkatkan bisnisnya seperti Surtia dan Cik Ari, menjadi pengajar dalam pelatihan gratis tersebut. “Dalam satu pertemuan, bisa sampai 50-100 orang yang datang,” ujar Emil Sihotang yang menjadi fasilitator pelatihan sekaligus pemilik bisnis jual ulos di Palembang.
Selain di Palembang, pelatihan Gapura Digital juga dilaksanakan di 11 kota lainnya.