Para Pendukung Nekat Sambut Basuki di Sekitar Mako Brimob
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Meskipun sudah diimbau langsung oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk tidak menyambut kebebasannya, beberapa pendukung tetap mengadakan penyambutan. Para pendukung Basuki berkumpul di dekat Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, tempat Basuki ditahan, untuk menunjukkan kesetiaan mereka dalam mendukung Basuki. Menurut rencana, Basuki akan dibebaskan pada 24 Januari 2019.
Beberapa orang pendukung Basuki berkumpul di Halte Mako Brimob yang jaraknya sekitar 50 meter dari gerbang utama Mako Brimob, Rabu (23/1/2019) siang. Mereka mengenakan kemeja kotak-kotak ciri khas pendukung Basuki.
Yudo Wibowo (50), pendukung dari Margonda, Depok, mengatakan, mereka telah mengadakan kongko sejak 20 Januari 2019. Para pendukung yang sudah berumur ini datang dari berbagai daerah di Jabodetabek, seperti Cengkareng, (Tangerang), Bumi Serpong Damai (Tangerang Selatan), Pademangan dan Pluit (Jakarta Utara).
”Hari ini kami datang sekitar pukul 13.00. Belum tahu di sini sampai kapan, apakah menginap atau tidak, tergantung teman-teman juga. Kemarin-kemarin kita ngumpul bisa sampai pukul 00.00. Rata-rata sehari lima orang,” kata Yudo yang juga koordinator.
Yudo menjelaskan, dalam kongko ini, dirinya dan rekan-rekan berkumpul, berbagi cerita tentang Basuki, dan bersilaturahmi. Titik kumpul berpindah-pindah sesuai situasi, seperti di halte dan emperan toko. Mereka tidak diizinkan berkumpul persis di depan gerbang utama Mako Brimob Polri.
Selain menjalin silaturahmi, mereka kongko untuk menunjukkan dukungan terhadap Basuki. ”Kita tunjukkan kita ada. Simpatisan Ahok masih ada. Setelah bebas, kami ingin Ahok tetap berkarya di negeri ini karena kinerja sangat bagus. Terserah di bidang apa saja,” ujar Yudo.
Agus N (60), pendukung lainnya, mengatakan, dirinya rela datang jauh-jauh dari Pademangan ke Mako Brimob Polri di Depok dengan angkutan umum untuk menunjukkan kesetiaannya dalam mendukung Basuki. ”Saya ingin melihat langsung kondisi Pak Ahok setelah bebas. Hari ini belum tahu apakah akan nginap atau tidak,” kata Agus.
Terkait imbauan Basuki kepada pendukung agar tidak menyambut dirinya ketika bebas agar tidak mengganggu ketertiban dan lalu lintas, Yudo mengatakan, mereka akan tertib dan tidak mengganggu lalu lintas. ”Kami ikuti. Meskipun berkumpul, kami tidak membuat kemacetan, kami tidak mengganggu apa-apa,” ujarnya.
Pantauan Kompas, Rabu sore, para pendukung Basuki masih berkumpul di sebuah emperan toko, tidak jauh di seberang Halte Mako Brimob. Sementara itu, suasana di depan gerbang Mako Brimob seperti biasa. Petugas bersenjata berjaga-jaga di pos penjagaan. Pengendara sepeda motor dan mobil keluar masuk dari gerbang markas.
Permintaan
Basuki melalui surat tulisan tangannya bertanggal 17 Januari 2019 yang diunggah di akun Twitter @basuki_btp ataupun Instagram @basukibtp mengimbau pendukungnya agar tidak mengadakan penyambutan hari kebebasannya di depan Mako Brimob ataupun di depan Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
Sebelumnya, dia mendapat info ada pendukungnya yang ingin mengadakan penyambutan, bahkan hingga menginap di sekitar lokasi. Basuki tidak ingin penyambutan itu menghambat lalu lintas sehingga mengganggu orang yang bekerja.
”Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja. Jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan, apalagi menginap,” tulisnya.
Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Dia ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Dalam masa hukumannya, Ahok tiga kali mendapat remisi, yaitu 15 hari pada Natal 2017, 2 bulan pada Agustus 2018, dan 1 bulan saat Natal 2018 (Kompas.com, 23/1/2019). (YOLA SASTRA)