Berakting dalam sebuah film membutuhkan keseriusan dan profesionalitas, tanpa melihat siapa lawan mainnya. Prinsip itu dipegang teguh oleh aktris belia Prilly Latuconsina (22). Dalam film teranyarnya, Matt & Mou, Prilly harus beradu akting dengan kekasih dalam kehidupan nyata, Maxime Bouttier.
“Aku berusaha membuktikan kalau aku mau main di film ini bukan karena ada Maxime, tapi karena naskahnya bagus,” kata Prilly dalam peluncuran film bergenre komedi romantis itu, Jumat (18/1/2019) di Grand Indonesia, Jakarta.
Prilly memerankan tokoh Mou alias Mourette, sedangan Maxime jadi Matthew atau Matt. Dalam naskah yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Wulanfadi itu, Mou dan Matt adalah sahabat sejak kecil. Memasuki usia remaja, pola hubungan mereka berkembang.
Interaksi keduanya terlihat kuat di layar. Gerak-gerik tubuh dan tatapan mata tampak meyakinkan, seolah-olah sedang tidak berakting. Namun, rupanya tidak semua akting itu merupakan pengalaman keseharian mereka. Peran sutradara Monty Tiwa diakui Prilly sangat besar.
“Kata Pak Monty, ekspresi dan intonasi akan keluar secara natural ketika meresapi skrip. Di setiap adegan, kami selalu berdiskusi. Kalau sesuai pengalaman semua agak susah, karena yang dialami Mou jarang aku alami,” ujar Prilly. Kerjasama dengan pemeran lain juga membantu Prilly mengeluarkan akting terbaiknya.
Kualitas akting keduanya diakui oleh aktris Karina Suwandi yang berperan sebagai ibu Matt. “Akting mereka sangat natural, dan bisa kerja sama dengan baik. Mereka profesional banget,” kata Karina.