Ruang Pejalan Kaki Belum Terintegrasi

KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (21/1/2019). Selain digunakan berdagang oleh sejumlah pedagang kaki lima, beberapa pengendara motor juga tampak melintasi trotoar itu.

JAKARTA, KOMPAS — Sarana dan prasarana yang menunjang ruang pejalan kaki di DKI Jakarta dinilai belum menggerakkan masyarakat untuk berjalan. Integrasi antar-ruang publik menjadi sorotan.

Menurut pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, DKI Jakarta tengah dalam tahap memulai pembangunan sarana dan prasarana bagi pejalan kaki. ”Namun, penunjang ruang pejalan kaki itu belum bisa membangun budaya dan kebiasaan berjalan kaki,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (22/1/2019).

Sarana dan prasarana itu belum menggairahkan pejalan kaki karena belum terintegrasi pada ruang publik. Yayat mencontohkan integrasi antara ruang pejalan kaki dengan moda transportasi (stasiun atau halte) dan fasilitas umum (pusat perbelanjaan, rumah sakit, gedung perkantoran).

Selain itu, Yayat menambahkan, okupansi trotoar membuat warga semakin tidak bergairah berjalan kaki. ”Ruang pejalan kaki yang sepi itu dinilai sebagai lahan yang dapat dimanfaatkan secara komersial. Misalnya untuk pedagang kaki lima (PKL) dan parkir,” katanya.

Ruang pejalan kaki juga sering ”dikorbankan” saat pemasangan utilitas publik, seperti kabel, pipa, atau gorong-gorong. Yayat mengatakan, tidak terkoordinasinya pemasangan utilitas publik dengan kesiapan ruang pejalan kaki menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang melintas.

Secara struktur sarana dan prasarana, Yayat menyoroti adanya pelindung, seperti kanopi atau pepohonan, di ruang pejalan kaki. Dia berpendapat, hal ini turut menimbulkan ketidaknyamanan bagi pejalan kaki.

KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Sementara itu, dalam rangka hari pejalan kaki nasional, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga Ibu Kota sering berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan pribadi. ”Kami akan lebih banyak membangun trotoar. Pembangunan di Jalan Sudirman, MH Thamrin, dan jalan protokol lain akan diteruskan,” ujarnya saat ditemui, Selasa.

Untuk menggairahkan pejalan kaki, Anies tengah fokus dalam membangun integrasi antarmoda transportasi umum. Harapannya, warga dapat berjalan maksimal 500 meter dari satu stasiun ke halte lainnya. (JUD)