Tinggi Gelombang Laut Capai 6 Meter, Pelayaran Perlu Waspada
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberi peringatan dini terhadap dunia pelayaran di Indonesia karena tingginya gelombang laut. Berdasarkan pantauan BMKG di beberapa wilayah, tinggi gelombang laut berpotensi mencapai 6 meter.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Taufan Maulana mengatakan, peringatan gelombang laut tinggi disebabkan oleh faktor angin. “Aktivitas pelayaran dan masyarakat di pesisir diimbau untuk waspada,” kata Taufan saat dihubungi di Jakarta, Senin (21/1/2019).
BMKG telah mengidentifikasi adanya pola tekanan rendah 1004 hektopascal di perairan timur Filipina, 1007 hektopascal di Laut Arafuru bagian barat dan Samudra Hindia Barat Daya Banten. Pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 25 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia umumnya dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 30 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Enggano (Bengkulu), Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah perairan tersebut.
Tinggi gelombang berstatus sangat tinggi, yaitu 4 meter hingga 6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, dan perairan Kepulauan Sabalana hingga Kepulauan Selayar.
Adapun tinggi gelombang dengan ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter dengan status tinggi berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, Samudra Hindia barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Samudra Hindia barat Sumatra.
Selain itu, juga terjadi gelombang tinggi di perairan selatan Banten hingga Sumba, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Laut Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, perairan utara Pulau Madura hingga Kepulauan. Kangean, Laut flores, serta perairan Kepulauan Wakatobi.
Taufan mengatakan, peringatan dini berlaku untuk tiga hari ke depan. BMKG berharap agar pelayaran lebih memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan. Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta daerah lainnya diharapkan untuk waspada.
“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat seperti Laut Jawa agar tetap selalu waspada,” kata Taufan.