Nutrisi Baik Dapat Hindari Kebocoran Usus pada Anak
Oleh
Madina Nusrat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Asupan nutrisi anak penting diperhatikan untuk mengatasi gangguan integritas usus atau kebocoran usus. Jika kebocoran usus itu dibiarkan, anak bisa menderita diare berulang.
Menurut disertasi Muzal Kadim yang dipresentasikan dalam upacara promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, Senin (21/1/2019), 45% anak umur 1-3 tahun di Indonesia sudah mengalami kebocoran dan inflamasi usus, padahal anak tersebut tidak mengalami gejala sakit.
Kondisi itu disebut sebagai environmental enteric dysfunction (EED) akibat adanya kontak usus secara terus-menerus dengan mikroba penyebab infeksi usus. Infeksi itu disebabkan sanitasi yang buruk dan fasilitas kesehatan yang terbatas.
Disertasi Muzal berjudul "Manfaat Suplementasi Formula yang Diperkaya Seng, Glutamin, Serat, dan Prebiotik terhadap Morbiditas dan Pertumbuhan Anak Usia 1-3 tahun: Kajian Integritas Mukosa Usus dan Absorpsi Nutrisi". Penelitian itu dilakukan terhadap 144 orang anak berusia 1-3 tahun.
"Kalau ada kebocoran di integritas usus, itu bisa menjadi masalah. Penyerapan makanan bisa terganggu, sehingga gizi anak tidak baik. Pada akhirnya, pertumbuhan anak pun tak baik," kata Muzal.
Dalam penelitian itu, Muzal menambahkan suplemen seng, glutamin, serat, dan prebiotik, dalam formula yang dikonsumsi anak. Penambahan itu terbukti dapat memperbaiki ketahanan mukosa usus pada anak usia 1-3 tahun. Hal itu terlihat setelah dilakukan suplementasi seng, glutamin, serta prebiotik, selama enam bulan.
Selain itu, suplementasi tersebut terbukti dapat menurunkan morbiditas konstipasi atau sembelit pada anak. Namun, hasil akhir penelitian itu belum terbukti dapat memperbaiki penyerapan nutrisi dan meningkatkan pertumbuhan dibandingkan tanpa suplementasi.
Guru Besar Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UI, Saptawati Bardosono, mengatakan bahwa kesehatan saluran pencernaan berdampak pada tumbuh kembang anak. Menurutnya, saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar.
"Seluruh dindingnya punya organ-organ yang menjaga kesehatan tubuh secara umum. Untuk itu kesatuan saluran cerna yang dilapisi selaput lendir harus dijaga integritasnya," kata Saptawati.
Banyak kasus kekurangan gizi, menurut Saptawati, salah satunya bisa disebabkan oleh kebocoran usus sehingga usus tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, makanan yang masuk ke dalam usus tidak bisa dicerna dan diserap dengan baik.
Untuk memperbaiki hal tersebut, saluran pencernaan butuh nutrisi. Selain dapat diperoleh dari formula untuk anak, juga bisa didapatkan dari nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Saptawati mengatakan, seng terdapat di daging hewan, gutamin terdapat di telur dan ikan, prebiotik serta serat terdapat di sayur dan buah. Prebiotik dan serat bisa memicu pertumbuhan bakteri baik bagi saluran pencernaan.
"Asupan nutrisi itu perlu dijaga ibu sejak sebelum hamil. Tujuannya agar ketika ibu itu hamil, kandungannya sehat. Ketika melahirkan, anaknya juga sehat," kata Saptawati. (SUCIPTO)