"Mining For Life" Kenalkan Tata Cara Pertambangan Dengan Cara Popular
Oleh
Cornelius Helmy/Samuel Oktora
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Indonesian Mining Association menggelar acara "Mining for Life" di Musem Geologi Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). Kegiatan ini bertujuan mengenalkan masyarakat tentang eksplorasi tambang yang ideal, ragam kegunaan hasil tambang, hingga penjagaan lingkungan di kawasan pertambangan.
Sejumlah acara digelar dalam acara ini. Pengunjung yang datang disuguhi panel-panel permainan bertema tambang, pameran foto, instalasi dan video informatif mengenai praktik pertambangan, hingga kompetisi media sosial. Selain itu, ada juga diskusi bersama para CEO perusahaan tambang dengan pimpinan media massa hingga penampilan musik grup band ternama, Mocca.
Ketua Ketua Indonesian Mining Association (IMA) Ido Hutabarat di Bandung, Sabtu, mengatakan, Indonesia dikenal sebagai sumber daya alam pertambangan yang besar. Keberadaannya sangat dekat dan vital bagi kehidupan manusia. Banyak produk penunjang peradaban lahir dari tambang, seperti listrik, baterai, cat, hingga gunting dan pena.
Dalam skala yang lebih besar, sektor ini memicu pertumbuhan peradaban manusia di sejumlah daerah, lewat munculnya pemukiman atau akses jalan.
Negara juga diuntungkan. Pertambangan menyumbang pendapatan besar. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas sektor mineral dan batu bara pada Desember 2018 telah mencapai Rp. 46,6 triliun
Akan tetapi, potensi ini seperti tenggelam diantara isu kerusakan lingkungan akibat tata cara tambang yang tidak memenuhi aturan. Lewat acara ini, kata Ido, pihaknya hendak memaparkan gambaran positif yang telah dilakukan perusahaan tambang untuk keberlangsungan alam dan manusia.
"Kami ingin memberi edukasi bagi masyarakat tentang praktik-praktik pertambangan yang benar dan berkelanjutan (sustainableandgoodminingpractice),” tutur Ido.
Sekretaris Jenderal IMA Tony Wenas tidak memungkiri masih ada pihak menilai tambang hanya kegiatan eksploitasi lingkungan. Praktik tambang yang menyimpang seringkali lebih cepat muncul ke permukaan. Akibatnya, muncul stigma negatif di masyarakat tentang aktivitas pertambangan.
Kondisi itu, kata Tony, seharusnya tidak terjadi. Menurut dia, banyak kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang di Indonesia dilaukan dengan prosedur yang tepat sesuai standar internasional dan diawasi ketat oleh pemerintah.
"Semuanya dilakukan untuk memberikan beragam manfaat lewat munculnya beragam produk yang digunakan masyarakat sehari-hari," kata dia.
Sukmandaru, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, mengatakan evolusi industri pertambangan membawa peradaban kehidupan manusia ke era sekarang, revolusi industri 4.0. Hampir seluruh aspek dalam kegiatan sehari-hari dipermudah dengan adanya ragam elemen yang dihasilkan tambang.
"Saat dilakukan dengan tata cara yang tepat, industri pertambangan mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitarnya secara signifikan, karena tingginya penyerapan sumber daya manusia dalam industri ini,” tutur Sukmandaru.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.