logo Kompas.id
UtamaInfrastruktur Masih Jadi...
Iklan

Infrastruktur Masih Jadi Kendala Gas Bumi

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
Pemanfaatan Jaringan Gas Bumi
KOMPAS/IQBAL BASYARI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan membuka keran stasiun regulasi gas saat meresmikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Hingga awal 2018, ada 235.925 rumah di 31 kabupaten/kota yang tersebar di 15 provinsi yang tersambung jaringan distribusi gas bumi sebagai pengganti LPG tabung.

JAKARTA, KOMPAS — Terbatasnya infrastruktur menjadi salah satu kendala upaya optimalisasi gas bumi di dalam negeri. Padahal, dalam kurun lima atau enam tahun ke depan, kapasitas produksi gas alam cair atau LNG Indonesia akan naik dua kali lipat menjadi 36 juta ton per tahun. Infrastruktur gas bumi harus diperkuat mulai dari sekarang.

Infrastruktur gas yang perlu diperkuat adalah terminal regasifikasi, fasilitas regasifikasi dan penyimpanan terapung (FSRU), serta jaringan pipa gas. Kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan membuat pendistribusian menjadi rumit. Selain itu, mata rantai gas yang panjang, mulai dari produsen sampai ke pengguna akhir, juga membuat harga gas mahal.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000