Aplikasi untuk Pantau Gizi Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Bayi
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemantauan gizi ibu hamil dan tumbuh kembang bayi ternyata lebih efektif dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi dibandingkan dengan pencatatan manual. Aplikasi membantu bidan dalam memantau kesehatan ibu dan anak.
Efektivitas penggunaan aplikasi dalam memantau perkembangan gizi ibu hamil dan tumbuh kembang bayi tersebut merupakan kesimpulan disertasi Dian Novita Chandra yang dipresentasikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat (18/1/2019). Penelitian itu berjudul ”Efektivitas dan Efisiensi Implementasi Aplikasi Elektronik untuk Surveilans Gizi Ibu Hamil dan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi”.
Dalam penelitian tersebut, sebanyak 107 bidan di Malang, Medan, dan Jabodetabek dilatih menggunakan aplikasi elektronik yang dikonsep oleh Dian. Setiap bidan memantau 10 ibu hamil menggunakan aplikasi. Hal yang dipantau antara lain kesehatan, asupan makanan, dan pengukuran dimensi tubuh. Saat bayi sudah lahir, bidan juga memantau perkembangan bayi sampai bayi berusia tiga bulan.
Aplikasi itu dilengkapi dengan analisis asupan dan status gizi ibu hamil menggunakan basis data tabel komposisi pangan di Indonesia. ”Kelengkapan data lebih tinggi dengan metode pencatatan menggunakan aplikasi dengan waktu pengisian dan pelaporan lebih cepat,” kata Dian.
Kelengkapan data lebih tinggi dengan metode pencatatan menggunakan aplikasi dengan waktu pengisian dan pelaporan lebih cepat.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, proporsi risiko kurang energi kronis pada wanita usia subur di Indonesia sebanyak 17,3 persen. Sementara itu, proporsi anemia pada Riskesdas 2013 sebesar 37,1 persen, meningkat pada 2018, yakni 48,9 persen.
Dian mengatakan, asupan dan status gizi ibu sebelum melahirkan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi saat lahir. Oleh sebab itu, pemantauan asupan gizi pada ibu hamil menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi, yang juga hadir dalam upacara promosi doktor itu, mengatakan, pemantauan asupan gizi ibu dan anak semakin efektif semakin baik. Menurut dia, masalah stunting atau tubuh pendek akibat kekurangan gizi pada bayi bisa disebabkan kurangnya gizi pada ibu.
”Ketika hamil, asupan gizi ibu perlu dipantau sudah sesuai atau belum. Kalau belum, bidan bisa langsung intervensi jika ada yang perlu dikonsultasikan. Dengan aplikasi tersebut, kekurangan segera bisa terdeteksi,” ujar Emi.
Emi menambahkan, asupan gizi yang baik pada ibu hamil bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik bayi. Pertumbuhan sel-sel otak pada bayi juga dipengaruhi oleh asupan gizi pada ibu hamil.
”Sel-sel otak itu menjadi modal dasar untuk memprediksi pertumbuhan manusia. Itu tergantung dari asupan gizi ibu dan bayi ketika lahir,” katanya.
Dengan disertasi itu, Dian resmi menjadi doktor kedua belas di Fakultas Kedokteran UI tahun 2019. Ia mengatakan, akan mengembangkan aplikasi itu sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang. ”Akan dirancang lebih menarik sesuai kebutuhan ibu dengan membuat kuis atau permainan kesehatan,” kata Dian. (SUCIPTO)