Penataan Ruang Pascabencana Munculkan Potensi Wisata
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
PALU, KOMPAS -- Pemulihan pascabencana di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah turut dibarengi dengan penataan ruang dan wilayah. Hal ini membuka kesempatan untuk menggali potensi wisata daerah.
Rencana tersebut dipaparkan dalam rapat koordinasi di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Kamis (17/1/2019). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah M Hidayat Lamakarate.
Selain itu ada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah Bartholomeus Tandigala, serta Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Sulteng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto turut menghadiri rapat ini.
Dalam rapat itu, Arie mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan Memorial Park Petobo dan Memorial Park Balaroa. Keduanya merupakan wujud penataan ulang kawasan yang mengalami bencana likuefaksi.
Selain itu, Arie merencanakan penataan kawasan pesisir dengan paduan ruang terbuka hijau, vegetasi, dan tanggul. Harapannya, masyarakat berkesempatan menikmati pantai sambil beraktivitas di ruang terbuka hijau.
Pembaruan penataan ruang dan wilayah ini memunculkan potensi-potensi wisata rekreasi. "Vegetasi alam dan ruang terbuka hijau di pesisir pantai ini dapat juga menjadi magnet pariwisata," kata Ahli Tsunami Kementerian Kelautan dan Perikanan Abdul Muhari dalam pemaparannya.
Secara umum, Doni mengimbau pemerintah provinsi Sulawesi Tengah untuk menggali lagi potensi-potensi pariwisata yang ada di daerah. Menurutnya, hal itu dapat menjadi anugerah di balik bencana.
Doni mengimbau pemerintah provinsi Sulawesi Tengah untuk menggali lagi potensi-potensi pariwisata yang ada di daerah
Potensi pariwisata itu juga dapat digali dari komoditas pangan lokal khas daerah. "Misalnya membuat pariwisata khusus makan buah durian khas Palu," ujar Doni.