BANDA ACEH, KOMPAS — Gempa berkekuatan Magnitudo 5,7 melanda barat laut Pulau Weh, Sabang, Aceh, Kamis (17/1/2019) sekitar pukul 09.53. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Aceh, gempa itu tidak berpotensi. Hingga kini belum ada laporan kerusakan atau korban akibat gempa.
Kepala Stasiun BMKG Mata Ie, Banda Aceh, Eridawati mengatakan, gempa pada kedalaman 165 kilometer dan berada 202 kilometer barat laut Sabang. BMKG telah menyebarkan informasi gempa kepada warga melalui pesan singkat ke nomor telepon genggam warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sabang Muhammad Amin menuturkan, sejauh ini tidak ada dampak kerusakan dari gempa itu. ”Tidak terlalu terasa guncangan dan hanya sebentar,” kata Amin. Meski demikian, pihaknya masih menghimpun informasi ke lapangan untuk memastikan kondisi pascagempa itu.
Ahli gempa dari Universitas Syiah Kuala, Ibnu Rusydy, mengatakan, titik gempa berada di sekitar Kepulauan Andaman. Jika dilihat dari kedalaman gempa, dia memperkirakan sumber gempa dari zona subduksi. ”Tidak terlalu bahaya karena titiknya jauh sekali,” katanya.
Sepanjang Januari 2019 Aceh diguncang gempa sebanyak tiga kali. Pada Rabu (2/1/2019) gempa berkekuatan M 5,1 mengguncang Banda Aceh. Titik gempa berada pada kedalaman 14 kilometer barat daya Banda Aceh.
Gempa juga melanda Meulaboh, Aceh Barat, pada Rabu (8/1/2019) dengan kekuatan M 5,0. Gempa berada pada kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Barat.
Tidak terlalu bahaya karena titiknya jauh sekali.
Meski diguncang gempa, Irman, warga Sabang, menuturkan, warga tidak panik. Dia selalu siaga terhadap bencana gempa dengan mencari informasi kemungkinan terjadinya tsunami. Diguncang gempa berkali-kali membuat dia paham bagaimana cara melindungi atau menyelamatkan diri.
Sementara Ridwan, warga Banda Aceh, mengatakan, meski tinggal di desa yang dekat dengan laut, dia tidak khawatir dengan gempa. Kata Ridwan, yang terpenting adalah menyiapkan diri untuk evakuasi jika terjadi gempa berkekuatan besar.