Penyerang asal Portugal dari Juventus, Cristiano Ronaldo, merayakan gol pada laga final Supercoppa Italiana mereka antara Juventus dan AC Milan di Stadion King Abdullah Sports City di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (16/1/2019) waktu setempat.
JEDDAH, RABU — Bintang sepakbola Cristiano Ronaldo meraih trofi pertama bersama Juventus di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (16/1/2019) waktu ssetempat. Trofi itu diraih usai menundukkan AC Milan 1-0 pada final Piala Super Italia.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Ronaldo. Trofi itu merupakan yang pertama kali diraih sejak pemain seharga Rp 1,6 triliun itu didatangkan dari Real Madrid. Ronaldo hanya membutuhkan 189 hari untuk meraih trofi pertama bersama ”Si Nyonya Tua”.
”Ini pertandingan yang sangat sulit. Kami bermain bagus, menciptakan banyak peluang dan jelas saya senang bisa mencetak gol kemenangan. Ini adalah niat saya untuk memulai 2019 dengan trofi,” kata penyerang Portugal itu.
Gol kemenangan Ronaldo terjadi ia Lolos dari jebakan offside, pemain belakang Milan. Kesempatan ini dimanfaatkan Ronaldo hingga sukses menyarangkan bola ke gawang Gianluigi Donnarumma lewat tandukan pada menit ke-61. Gol itu cukup menjadikan Juventus sebagai juara Piala Super.
Tak hanya Ronaldo, Juventus pun bergembira. Tambahan trofi malam itu menjadikan Juventus tim terbanyak yang menjuarai Piala Super delapan kali. Tim asuhan Massimiliano Allegri melampaui sang rival, AC Milan, yang juara tujuh kali.
Allegri sangat puas dengan penampilan Ronaldo. ”Itulah alasan mengapa kami mendatangkannya. Dia adalah penentu dan pencetak gol penting,” ucapnya. Milan sebenarnya nyaris membuyarkan malam indah Ronaldo. Sayangnya, peluang emas Higuain yang masuk menggantikan Samu Castillejo pada menit ke-70 membentur mistar gawang.
Peluang itu menjadi yang terakhir bagi anak asuh Gennaro Gatusso. Milan tidak berdaya menghadapi 11 pemain Juventus karena gelandangnya, Frack Kessie, diganjar kartu merah pada menit ke-74. Kessie tertangkap melanggar keras Emre Can setelah wasit Luca Banti melihat video assistant referee (VAR).
”Tim sudah memperlihatkan karakternya dengan berjuang keras melawan musuh yang hebat. Selalu ada penyesalan ketika kalah di final, tetapi kami harus menatap laga selanjutnya,” ucap Gattuso.
Kompas
Penyerang Italia Juventus, Federico Bernardeschi (kiri), dan penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo, membawa piala Supercoppa Italiana setelah menundukkan AC Milan di laga final di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (16/1/2019). Di akhir laga, Juventus menang 1-0 atas AC Milan.
Protes aktivis
Protes aktivis dilayangkan ke kedua tim karena Arab Saudi masih dalam bayang-bayang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) setelah pembunuhan kontributor surat kabar Washington Post, Jamal Khashoggi, Oktober 2018, di kantor Kedutaan Besar Saudi di Turki.
Saat laga berlangsung, serikat pekerja Italia memprotes Kedutaan Besar Saudi di Roma, Italia. Mereka berkumpul bersama serikat wartawan dan kelompok HAM, seperti Amnesty Internasional, mengusung slogan ”UnCalcioAiDirittiUmani” yang artinya sepak bola untuk HAM.
Gabungan pembela HAM itu mengecam asosiasi sepak bola Italia, Juventus, dan Milan, yang tetap memutuskan bertanding di Jeddah. Menurut mereka, hal itu tidak segaris dengan perjuangan HAM. Apalagi, Khashoggi baru saja dibunuh sekitar tiga bulan.
Sebelumnya, protes keras juga datang dari mantan Menteri Olahraga Italia, Luca Lotti. ”Tak seharusnya laga final berlangsung di Saudi. Dunia olahraga seharusnya tidak tertinggal di belakang masalah hak asasi. Nilai ekonomi pertandingan ini memang besar, tetapi seharusnya itu tidak mengalahkan nilai kita sebagai bangsa Italia,” katanya.
Perhelatan Piala Super, laga antara juara Serie-A dan pemenang Copa Italia memang sudah menjadi industri sepak bola Italia. Dalam dua tahun terakhir, Doha, Qatar, dan Shanghai, China, terpilih menjadi tuan rumah dengan kontrak miliaran rupiah.
Begitu pula dengan Arab. Pihak Liga Italia telah menyetujui kontrak dengan Arab pada Juni 2018 untuk menggelar tiga dari lima final Piala Super. Kontrak itu bernilai Rp 322 miliar. Setiap tim berhak mendapatkan Rp 56 miliar.
Allegri tak ambil pusing dengan kecaman aktivis HAM tersebut. ”Pihak Liga Italia telah membuat kontrak ini dan kami harus menjalankannya. Di kasus ini, Italia pasti punya tujuan hubungan ekonomi dan politik ke Arab. Untuk itu kami hanya mengikuti instruksi bermain,” kata mantan pelatih AC Milan itu.
Sebelumnya, publik Italia juga mengecam Arab yang melarang perempuan masuk ke Stadion. Namun, pada laga malam ini, tercatat 15.000 dari 61.000 penonton merupakan wanita. Mereka dipersilakan masuk dengan syarat didampingi pria. (AP/REUTERS)
