Demi Bogor yang Nyaman
Tekad besar dipatok pasangan Ade Yasin dan Iwan Setiawan lima tahun mendatang : menciptakan Kabupaten Bogor yang nyaman. Mimpi yang diidamkan warga ini memerlukan usaha besar.
Tekad besar dipatok pasangan Ade Yasin dan Iwan Setiawan lima tahun mendatang : menciptakan Kabupaten Bogor yang nyaman. Mimpi yang diidamkan warga ini memerlukan usaha besar.
Ade Yasin tahu tidak mudah meraih mimpi itu. Sejumlah kendala sudah membayang di depan mata, termasuk APBD 2019 yang turun sekitar Rp 1,4 triliun, akibat kegagalan Pemkab Bogor tahun lalu menyerap dana alokasi umum dan dana alokasi khusus dari pusat.
Ade dan Iwan Setiawan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bogor pada 30 Desember 2018. Keduanya akan memimpin 5,84 juta jiwa warga Kabupaten Bogor di area seluas 298.600 hektar ini hingga 2024.
Berikut petikan wawancara Harian Kompas dengan Ade Yasin.
Bisa dijelaskan konsep dan target Kabupaten Termaju versi Anda ini?
Termaju itu harus. Karena semua kepala daerah punya misi ingin memajukan daerahnya, dan daerahnya itu bukan sekadar maju tetapi termaju. Tolok ukur kami, mewujudkan lima keinginan dengan melaksanakan lima program atau Pancakarsa, yakni Bogor Membangun, Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Maju, dan Bogor Berkeadaban.
Lima keinginan ini masuk dalam mewujudkan Bogor nyaman. Nyaman bisa dari mana saja. Nyaman ketika seseorang punya pekerjaan, makan tiga kali, bisa sekolah, fasilitas infrasktrukturnya bagus, atau ketika mau bertani pupuk tersedia mudah. Jadi, indikatornya banyak. Saya ingin warga Bogor nyaman karena keinginannya terfasilitasi pemerintah.
Ada terobosan baru untuk percepatan pencapaiannya?
Kabupaten ini sangat luas, harus ada pemerataan juga. Jika ada pemerataan, dapat bagian sedikit-sedikit. Tahap awal, kami fokus dengan program Bogor Cerdas. Bagaimana ini bisa berjalan, kami utamakan kepada yang warga tidak mampu.
Sekarang kami prihatin, angka rata-rata lama sekolah 7,4. Angka itu kan berarti anak putus sekolah karena orangtuanya miskin. Sudah ada bantuan biaya operasional sekolah, tapi masih tidak mampu beli seragam sekolah, tidak mampu beli buku. Berarti perlu dibantu lainnya.
Kami akan memberi bantuan lain agar orang miskin tetap bisa sekolah. Secara bertahap, bantuan diberikan. Nanti ketika kemampuan pemerintah meningkat, baju seragam juga dibantu. Bantuan buku lembar kerja siswa (LKS) gratis ini baru sampai SMP. Sebab, banyak yang berhenti sekolah di usia SMP.
Kami naikkan insentif untuk ketua RT dan RW, yang tadinya Rp 150.000 jadi Rp 250.000 untuk RT dan dari Rp 400.000 menjadi Rp 700.000 untuk RW per bulan.
Saya tekankan pada mereka, ini bukan hadiah dari bupati, tapi bupati minta kerja mereka untuk mencermati warganya yang tidak mampu dan anaknya putus sekolah.
Dengan data itu, kami yang akan ambil solusi. Bila perlu kami bantu semaksimal mungkin. Anak-anak tidak sekolah, yang sekitar 18.000 anak, kami bantu. Kami bantu orang miskin dengan menyekolahkan anaknya.
Pembangunan infrasruktur, kami fokus jalan-jalan untuk roda perekonomian, misalnya jalan yang dilewati petani saat memasarkan sayur ke pasar. Jangan sampai jalan ini rusak. Kalau jalan sepi tidak ada kaitan dengan roda perekonomian, ngapain juga dibangun. Pembangunan sekolah-sekolah rusak juga menjadi prioritas.
Bogor nyaman juga memiliki makna, menjadikan kabupaten nyaman untuk beraktivitas, tempat hunian dan ramah untuk berinvestasi.
Bogor berkeadaban, program perwujudannya bagaimana?
Berkeadaban itu bermakna kegiatan keumatan jalan lagi. Kami fungsikan islamic center untuk kajian keumatan. Kami ingin ada lagi program “nobat” (nongol babat) tempat prostitusi, peredaran narkoba, minuman keras. Minuman keras terlaranglah di Bogor.
Saya juga ingin program “Jumat mengaji” di sekolah-sekolah. Jam pelajaran agama ditambah menjadi empat jam.
Juga ada peningkatakan kegiatan pemahaman dan pelestarian budaya Bogor. Sekarang ini kan hilang. Ada tarian sunda modern, yang keaslian sundanya jadi hilang. Budaya antar makanan dengan dongdang saat maulid, sudah jarang dilakukan masyarakat. Padahal ini budaya lokal yang mendatangkan kebersamaan. Kegiatan-kegiatan ini, tidak akan menguras APBD.
Akan ada event budaya. Kemudian akan ada yang terpancing, ini sektor pariwisata. Kemungkinan untuk dikembangkan, karena kami punya alam yang cantik dan indah, yang bisa untuk event nasional dan internasional. Bogor punya geopark yang akan melibatkan 14 kecamatan, saat ini baru 11 kecamatan.
Sebelum masuk ke pemerintahan, apakah Anda melihat bahwa aparatur di Kabupaten Bogor kurang melayani masyarakat?
Hahaha… masyarakat ingat pidato politik saya itu. Ya, saya memang merasakan, kurangnya pelayanan kepada masyarakat. Aparatur belum melayani masyarakat secara maksimal. Kami akan bekerja, berangkat dari pendekatan dan mendekatkan. Fasilitas untuk kebutuhan masyarakat harus didekatkan ke masyarakat. Jumlahnya harus diperbanyak.
Sebagai contoh, pelayanan dokumen kependudukan, seperti fasilitas pembuatan KTP. Jangan cuma ada di Cibinong. Ke depan kami akan bikin pelayanan itu lebih dekat, sehingga mereka tidak perlu harus ke Cibinong. Bayangkan, orang dari Jasinga, dari mana-mana penjuru kabupaten, perlu KTP harus ke Cibinong. Kami akan membuat UPT-UPT Dinas Kependudukan, sehingga warga tidak jauh-jauh untuk mendapat pelayanan itu.
Kami akan tingkatkan pelayanan rumah sakit dan pajak. Jadi, biaya yang dikeluarkan masyarakat tidak besar, karena untuk mengurus atau memanfaatkan fasilitas itu dekat domisilinya.
Saya menjadi bupati karena dipilih dan dipercaya masyarakat yang punya keinginan dilayani. Bupati harus mengabdi kepada masyarakat, harus menangkap yang diinginkan masyarakat, pelayanan apa dan bagaimana yang diinginkan masyarakat.
Semua yang bersifat pelayanan kepada masyarakat, harus dilaksanakan dengan sepenuh hati. Apalagi aparat pemerintahan sudah digaji negara. Jangan berkhianat pada negara karena tidak mampu atau tidak mau melayani masyarakat. Saya akan menjadi pelayan masyarakat.
Banyak wilayah perkotaan di kabupaten yang kumuh, bahkan Cibinong, pusat pemerintahan kabupaten, juga masih kumuh. Konsep Cibinong menjadi Situ Front City akan diteruskan? Bagaimana kerja sama dengan Kota Bogor?
Cibinong memang masih kumuh. Kawasan Stadion Pakansari, mulai kumuh juga. Tapi, pembenahan Cibinong sudah dimulai.
Selanjutnya kami punya program Cibinong Beautification Project, yang akan meneruskan pembenahan fasilitas pedestrian. Fokus mempercantik Cibinong.
Pakansari juga akan ditata dengan cermat. Kami akan bekerja sama dengan swasta. Nanti akan ada perubahan yang signifikan di Cibinong. Cibinong harus segera cantik dan tertib karena ini ibu kota kabupaten, gambaran Kabupaten Bogor.
Kan juga ada program rehabilitasi rumah-rumah kumuh. Dulu hanya rumah warga yang kumuh, tidak layak huni, yang ditangani. Ke depan, lingkungannya juga ditangani dan dibenahi. Juga rehabilitasi kampung kumuh.
Hubungan dengan Kota Bogor? Saya belum menandatangani apa-apa, loh, dengan pemdanya. Enggak tahu, ya, kalau dengan Bupati Nurhayanti mungkin sudah ada MoU-MoU. Saya belum melihat kesepakatannya. Kan, saya baru dilantik.
Kalau zaman Bupati Rachmat Yasin, saya tahu. Ada yang namanya Bogor Economic Summit. Tidak tahu bagaimana perjalanan kerja sama ekonomi itu.
Namun apa yang bisa dikerjasamakan, harus diteruskan. Sebab, batas-batas wilayah kami berhubungan dengan Kota Bogor. Apalagi berkaitan dengan infrastruktur, yang akan membuat kabupaten dan kota Bogor makin cantik.
Ke depan, Anda yakin kompak dengan wakil bupati dalam membangun kabupaten?
Saya punya pola sendiri dalam menangani urusan politis, partai. Saya yakin bisa kompak dengan wakil saya dalam urusan membangun masyarakat dan kabupaten Bogor.
Tadi saya bertemu dengan perwakilan serikat-serikat pekerja, yang berencana mau unjuk rasa terkait UMK pada 6-8 Januari ini. Setelah kami bersilaturahim, kami sepakat agar mereka tidak melakukan unjuk rasa itu. Beres kan. Insya Alllah Kabupaten Bogor kondusif terus.
Kami fokus membangun Kabupaten Bogor bersama masyarakat. Kabupaten Bogor itu milik bersama.