JAKARTA, KOMPAS — Candra Darusman merilis kembali album Detik Waktu- Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Rabu (16/1/2019). Sebelumnya, album itu pernah dirilis pada Maret 2018.
Candra pun sengaja merilis kembali album ini tepat sehari sebelum dilaksanakannya debat pertama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Kamis, 17 Januari. Musisi yang eksis pada era 1970 sampai 1990-an itu mengaku memiliki alasan tersendiri terkait pemilihan hari perilisan albumnya itu.
Musisi yang kini lebih aktif dalam keorganisasian yang bersinggungan dengan hak cipta lagu ini mengungkapkan keputusannya merilis album berdekatan dengan hari pertama debat capres, itu bukanlah sebuah kebetulan.
Di dalam album itu, menurut dia, ada lagu berjudul ”Persaudaraan”. Melalui lagu tersebut, Candra ingin menyampaikan pesan agar masyarakat tetap rukun, damai, dan saling menjaga tali persaudaraan meskipun berbeda pilihan politik.
”Pilihan politik boleh berbeda. Hasil pemilu nantinya seperti apa, kita semua tetap bersaudara. Lagu ’Persaudaraan’ membawa pesan itu,” ucapnya.
”Persaudaraan” menjadi lagu tambahan dalam album yang dirilisnya untuk kedua kali itu. Lagu itu dibawakan oleh grup musik Hivi!. Ditambah dengan lagu ”Waktu Kian Berarti” yang dibawakan Humania.
Saat rilis pertama pada Maret 2018, Candra hanya menyajikan 14 lagu di albumnya. Namun, pada rilis kali kedua ini, total ada 16 lagu yang disajikan, termasuk ”Persaudaraan” dan ”Waktu Kian Berarti”.
Selain menggandeng Hivi! dan Humania, Candra ikut melibatkan sejumlah musisi lain dalam pembuatan albumnya itu. Ada Once Mekel, Addie MS, Glen Fredly, Monita Tahalea, dan Fariz RM. Semua musisi yang terlibat memberikan warna dan ciri khas pada lagu-lagu di album itu.
Untuk menghibur pengunjung yang hadir dalam acara rilis album itu, Candra kembali mendendangkan lagu ”It’s Amazing” sambil memainkan piano. Meskipun sudah jarang tampil, permainan musik Candra tetap memukau.
”Saya bangga karena karya-karya musik dapat ditampilkan lagi dengan gaya yang berbeda tanpa meninggalkan musikalitas yang baik,” kata Candra.
Pilihan politik boleh berbeda. Hasil pemilu nantinya seperti apa, kita semua tetap bersaudara. Lagu ”Persaudaraan” membawa pesan itu.
Sebaliknya, penyanyi Once Mekel melihat Candra sebagai figur musisi sejati dengan karyanya yang menjunjung tinggi kualitas. Bagi dirinya, Candra juga adalah figur dalam industri musik sekaligus guru dalam masalah hak cipta, khususnya musik.
”Gaya bahasa, tutur lirik berbeda dari lagu biasa. Lagu-lagunya enak didengar dan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Once.
Menyasar generasi milenial
Pilihan menggandeng musisi muda dalam merilis kembali lagu-lagu karya Candra, ini juga bukan tanpa alasan. Signature Music Indonesia, Jagonya Musik & Sport Indonesia, dan KFC Indonesia, melihat keterlibatan musisi muda dalam membawakan karya Candra itu untuk mewakili generasi milenial.
”Kami menggandeng Hivi! untuk membawakan lagu ’Persaudaraan’ dan Humania untuk membawakan lagu ’Waktu Kian Berarti’. Mereka sebagai representasi musisi dari generasi milenial,” jelas Produser Eksekutif Signature Music Indonesia Panji Prasetyo.
Panji menyebutkan, rilisan kembali album itu menyasar generasi milenial dan generasi tua. Musisi muda, seperti Hivi!, Humania, Monita Tahalea, dan Adikara Fardy, memiliki daya pikat pada generasi milenial yang lebih cenderung melihat figur atau sosok yang membawakan lagu.
Sementara generasi tua dibawa untuk bernostalgia melalui lagu-lagu Candra yang hit pada masanya. Kolaborasi lintas generasi bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa meninggalkan kualitas dari musik itu sendiri.